DEPOK – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) meminta kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Depok untuk meningkatkan jumlah fasilitas kesehatan (faskes) bagi pasien isolasi Covid-19.
“Seharusnya dalam waktu lebih dari satu tahun Pemkot mampu membangun fasilitas penunjang bagi para pasien covid-19 di Kota Depok,” kata Wakil Ketua DPD PSI Kota Depok, Icuk Pramana Putra, Kamis (24/6).
Menurut Icuk, saat ini hanya Rumah Sakit Wisma Makara Universitas Indonesia (UI) dan Pusat Studi Jepang UI yang dijadikan tempat isolasi, namun dengan kapasitas cukup terbatas atau hanya sanggup melayani 10% dari jumlah penderita.
“Padahal, penanganan terhadap kasus Covid-19 khusus kepada pasien tanpa gejala di Depok yang berpotensi menularkan virus ke orang lain sangat memprihatinkan,” katanya.
Dikatakan, mnimnya fasilitas ruang isolasi untuk OTG (Orang Tanpa Gejala) jadi alasan kuat jumlah sebaran warga yang tertular kian tidak terkontrol.
“Utamanya di kecamatan dengan jumlah penduduk padat rentan sekali pasien OTG ini kesulitan untuk melakukan Isoman (isolasi mandiri) di rumah masing-masing. Sementara dalam satu rumah ada yang ditinggali lebih dari satu KK dengan ruangan yang tidak memadai untuk melakukan Isoman,” beber Icuk.
Dirinya menyebut, per 22 Juni saja sudah muncul 718 kasus (Covid-19) baru, sementara jumlah orang dalam pantauan (ODP) belum bisa dipastikan karena lemahnya tracing data yang dilakukan Pemkot.
“Karena itu, Pemkot harus menyiapkan pusat penanganan isolasi ataupun perawatan pasien OTG atau gejala ringan untuk segera dirawat sehingga penyebaran dapat dikendalikan,” paparnya.
“Kami melihat Wali Kota dan Wakilnya saat ini menjadi simbol kebobrokan manajemen Pemkot dalam penanganan covid-19, dan kami harap menjadi pelajaran bagi kami generasi muda untuk menempatkan orang yang tepat dalam menjalankan tugas pemerintahan,” tambahnya.
Lanjutnya, dengan adanya peningkatan jumlah pasien menunjukkan kalau Pemkot Depok sejauh ini tidak melakukan tindakan nyata dalam pencegahan penularan covid-19.
“Kami DPD PSI Kota Depok tidak akan bosan mengkritik dan memberi saran kepada Pemkot terkait kebijakan yang mereka ambil, kami tidak akan menyerah kepada nasib buruk warga dan kota ini karena mendapatkan pemimpin yang tidak mampu memberikan solusi dari setiap masalah yang muncul,” cetusnya.