Pemkab Bandung Optimalkan Penanganan Sampah, Begini Penjelasan Bupati

SOREANG – Melalui sejumlah program, Pemerintah Kabupaten Bandung terus melakukan upaya optimalisasi penanganan masalah sampah.

Bupati Bandung, Dadang Supriatna mengungkapkan, pihaknya akan lebih fokus untuk penanganan sampah yang saat ini masih berserakan.

Oleh karena itu, kata Dadang, pihaknya akan menambahkan kendaraan operasional sampah, karena idealnya satu desa satu unit, namun pihaknya akan mengusahakan satu kecamatan bisa memiliki satu unit mobil pengangkut sampah.

Sehingga, lanjut Dadang, pada saat TPA Legok Nangka selesai dibangun, tidak ada hambatan lagi dalam hal angkutan.

“Kita juga akan fokus untuk penanganan sampah yang saat ini masih berserakan, Dinas LH akan lebih exist mengambil sampah-sampah di daerah untuk dimasukkan ke TPAS atau TPA yang ada di wilayah Kabupaten Bandung dan Sarimukti,” kata pria yang akrab disapa Kang DS, saat diwawancara di rumah dinasnya, Jumat (18/6).

Kang DS juga berjanji akan mensupport program penanganan sampah seperti kegiatan daur ulang yang dilakukan di masing-masing RW dan desa. Katanya, hal tersebut merupakan kreativitas dan inovasi yang luar biasa.

“Langkah-langkah daur ulang akan kita lakukan dalam waktu dekat, tiga bulan kedepan, mudah-mudahan akan lebih tertib dalam rangka penanganan sampah,” pungkas Kang DS.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung, Asep Kusumah mengatakan penanganan sampah dilakukan dengan dua pendekatan.

Pertama adalah pendekatan darurat, artinya petugas akan mengambil sampah kemudian memindahkannya ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Kedua adalah dengan membangun sistem agar masalah sampah bisa tertangani sejak dari sumbernya.

“Kita sudah cukup optimal dari sisi pelayanan, apalagi ada program Citarum Harum, jadi kita juga harus mengangkut dari sedimentasi sungai. Saat ini, kita bisa memindahkan 300 ton sampai 350 ton sampah ke TPA,” kata Asep.

Asep berharap ada pengalokasian anggaran untuk penambahan armada pengangkut sampah.

Dimana saat ini, Kabupaten Bandung hanya memiliki 109 unit armada padahal ada banyak titik layanan yang tersebar di 24 kecamatan. Asep juga mengeluhkan adanya Tempat Pembuangan Sampah (TPS) liar yang kerap muncul.

“TPS liar kan sulit kita prediksi ya, karena itu perilaku orang yang melintas di jalur protokol, ada beberapa yang kebiasaan jadi di titik tertentu ada yang terus membuang. Sudah dilaksanakan pembangunan beberapa TPS baru sebanyak 12 titik,” tutur Asep.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan