NGAMPRAH – Gabungan tokoh maupun komunitas yang berada di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) melakukan diskusi perihal potensi pengembangan agrowisata, seni budaya, pertanian yang berbasis kearifan lokal, serta hal lainnya, baru-baru ini.
Beberapa tokoh dan unsur pemerintahan datang dalam acara tersebut, seperti Staf Ahli bidang Hukum dan Politik Setda Kabupaten Bandung Barat, Apung Hadiat Purwoko, Kepala Disparbud Kabupaten Bandung Barat, Heri Partomo, anggota DPRD Kabupaten Bandung Barat, Bagja Setiawan dan Parid Rida.
Apung Hadiat Purwoko mengatakan, masyarakat harus bisa menjadi sosial kontrol terhadap pembangunan di wilayah masing- masing.
“Masyarakat harus bisa menjaga agar perputaran ekonomi lingkungan berjalan yang dapat meningkatkan perbaikan ekonomi, minimal bisa menjaga dilingkungan terdekat lebih dahulu,” ungkap Apung.
Sementara itu perwakilan warga, David Riksabuana menyebut skala prioritas pembangunan untuk wilayah selatan terutama potensi tentang pertanian dan pariwisata harus terus digali.
Menurutnya, hasil pertemuan kali ini bisa direalisasikan dan didorong kepada pemerintah daerah untuk bisa dimasukkan atau disesuaikan dalam RPJMD yang sudah ditetapkan tanpa harus merubahnya.
“Kami berharap semua pihak mau bersama membangun agar Kabupaten Bandung Barat selatan tidak tertinggal seperti yang sering di sebut selama ini. Saya harap Pemkab Bandung Barat bisa segera merealisasikan harapan dari masyarakat wilayah selatan ini,” ujar David.
David menambahkan, jika potensi daerah ini bisa digali dengan maksimal, tentu berdampak besar terhadap warga sekitar.
“Tujuan akhirnya agar warga juga yang merasakan manfaat dari potensi yang digali di sini. Untuk itu diskusi ini sangat penting supaya ditindaklanjuti,” tandasnya. (mg6/drx)