Pemkot Bandung Khawatir Kasus Covid-19 Cenderung Tinggi

BANDUNG – Pemerintah Kota Bandung meminta publik untuk tidak mengabaikan aturan Protokol kesehatan di tengah-tengah pandemi Covid-19. Hal tersebut seiring dengan meningkatnya jumlah pasien yang mendapat perawatan di Rumah Sakit khusus penanganan Covid.

Hal tersebut diutarakan Wakil Walikota Bandung, Yana Mulyana seusai mengikuti acara diskusi bertema Bicycle World day, di Balaikota, Kamis(3/5).

“Terutama Bed Occupancy Ratio (BOR) di rumah sakit, trennya meningkat terus. Sekarang sudah diatas 60 persen. Kami khawatir dengan indikator seperti itu. Mudah-mudahan tidak terus meningkat angkanya,” ujar Yana.

Padahal sebelumnya, ungkap Yana, BOR di Kota Bandung tidak pernah menyentuh angka tersebut. Dia menyatakan persentase keterisian tempat tidur di rumah sakit selalu dibawah 60 persen, angka wajar yang distandarkan WHO.

“Sekarang kalau tidak salah 63 persen. Ini saya khawatir karena standar dari WHO tidak boleh diatas 60 persen,” ujarnya.

Penutupan sementara kantor pemerintahan provinsi Jawa Barat pasca lebaran mengindikasikan sebagian publik telah abai dalam menerapkan aturan 5M. Hal tersebut yang tak diinginkan oleh Yana di Pemerintah Kota.

“Salah satunya ledakan Covid itu biasa terjadi setelah libur panjang. Mungkin orang terkonsentrasi di tanggal 14-16 Mei. Selepas libur lebaran itu juga ada libur kembali. Kemudian tanggal 1 Juni libur juga. Ini yang juga mungkin harus kita antisipasi,” terangnya.

Maka dari itu, Yana meminta aparat kewilayahan untuk memastikan kelengkapan jumlah warga yang ada dalam satu wilayah. Selain itu, tegas Yana, dirinya telah menginstruksikan kepada Kecamatan dan Kelurahan untuk mengerjakan hal tersebut.

“Aparat kewilayahan mantau, kemarin tetangga disini, dia tidak ada nih. Berarti kan mudik. Mau tidak mau dia harus isolasi mandiri. Dikunci sama kewilayahan lima hari aja untuk isolasi. Kerja sama dengan TNI-POLRI,” pintanya. (mg1)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan