BANDUNG – Ibarat pepatah “tak ada asap jika tak ada api”, overload-nya sejumlah rumah sakit di Jawa Barat (Jabar) pun begitu adanya.
Kasus aktif pandemi virus Covid-19 di Jawa Barat yang semakin melebar membuat beberapa rumah sakit alami overload alias rumah sakit kelebihan daya tampung pasien.
Sejumlah rumah sakit di Jawa Barat mulai dikepuli “nafas-nafas” panik dari para pasien terkonfirmasi positif aktif Covid-19 yang berdatangan tanpa henti.
Angka keterisian rumah sakit pasien Covid-19 sebenarnya sempat landai, tetapi kelalaian sejumlah masyarakat membikin para tenaga medis kembali berjibaku dengan waktu, nyawa, dan derita korban.
Bahkan, beberapa rumah sakit di Jawa Barat hampir penuh oleh pasien Covid-19, hal tersebut diungkapkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Dalam Rapat Penanggulangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah di Makodam III Siliwangi, Kota Bandung, Senin (31/5), ia mengingatkan rumah sakit untuk segera melapor jika keterisian pasien Covid-19 sudah mulai penuh.
“Sudah ada rumah-rumah sakit di Jawa Barat yang di ambang batas seperti Al Ikhsan, kemudian (RSU) Sentosa di Kopo, (RS) Immanuel,” ujarnya.
Bahkan dalam laporannya persentase keterisiannya dapat dikatakan sangat tinggi hingga mencapai 90 persen.
“Itu udah ada yang 70 persen, 80 persen, di atas 90 persen. Itu sudah saya koreksi tolong kalau sudah mendekati 70 persen itu segera mengalokasikan jumlah kamar-kamar rawat yang tadinya untuk pasien penyakit umum kepada penyakit Covid-19,” tambah Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil.
Saat ini bahkan angka Bed Occupancy Ratio (BOR) di Jawa Barat mengalami kenaikan cukup signifikan yakni yang semula 30,6 persen menjadi 38,2 persen. (MG7)