CICALENGKA – Naiknya harga kacang kedelai ternyata cukup berdampak besar, salah satunya terhadap pengrajin yang memproduksi tahu.
Salah satu pengrajin tahu yang dikunjungi Jabar Ekspres di Dusun Nagrog, Desa Babakan Peuteuy, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, melalui pantauan terlihat tempat produksi tersebut sepi karena tengah mogok produksi.
Hal itu dilakukan sebagai bentuk keluhan para pemilik produksi tahu karena naiknya harga kedelai saat ini.
Sebagai tempat produksi yang menggunakan bahan dasar kedelai dalam proses pembuatannya, tentu kenaikan harga membuat mereka kesulitan.
Terkait hal tersebut, pengurus produksi tahu, Ahmad, 37, mengatakan ia telah berhenti memproduksi tahu sejak dua hari kemarin.
“Udah gak produksi dari pas hari Kamis. Yang lain mulai berhenti, rencana pada mogok produksi dari hari Jumat sampai Minggu, kalau saya dari Kamis,” ujar Ahmad di kediamannya pada Sabtu (29/5).
Ia mengaku, naiknya harga kedelai bukan kali ini terjadi, namun sejak awal pandemi Covid-19, kata Ahmad, sekiranya telah tiga kali berubah-ubah.
“Naik awal pas pandemi, jadi bukan sekarang aja naiknya. Kalau gak salah ada tiga kali naik turun harga (kedelai),” ucap Ahmad.
Ia mengaku, naiknya harga kedelai saat ini sangat berdampak bagi para pengrajin tahu.
“Berdampak sekali, soalnya kalo perjarangan (produksi) tahu sekali bikin harus minimal 10 kilo (gram),” imbuhnya.
Padahal biasanya, dalam waktu satu hari tempat produksi tahunya menghabiskan sekitar 300kg kedelai. Kenaikan harga kedelai yang signifikan amat memukul bisnisnya karena pengeluaran untuk membeli bahan baku jadi membengkak.
Ahmad berharap, pihak pemerintah terkait dapat menstabilkan kembali harga kedelai agar ia bisa kembali memproduksi tahu. (mg6)