Amrizal membeli sendiri stiker dan botol berikut tutup botolnya. Sedangkan cairan tinta dia beli yang dijual secara literan sesuai dengan jenis dan tipe. Cairan itu diisikan ke dalam botol yang dibeli menggunakan dispenser. Setelah terisi ditutup dengan tutup botol, apabila stiker kemasan rusak maka akan ditempel stiker baru lalu direkatkan dengan lem Korea.
Selanjutnya, botol tinta yang sudah terisi dimasukkan ke dalam plastik polos untuk dipres menggunakan alat mesin vakum sealler. Tinta palsu ini dikemas oleh Amrizal ke dalam kardus Epson bekas sesuai jenis dan tipe. Tinta palsu ini dikemas dalam kardus kemasan besar sebanyak 60 botol. Lalu dijual kepada pembeli.
Untuk tinta botol merek Epson tipe 001 Y, 03 BK, 003 Y dijuak dengan harga perbotolnya sebesar Rp 60 ribu, tipe 664 B, 664 M, 664 Y, 664 C seharha Rp 50 ribu, tipe 673 LM, 673 LC, 673 C, 673 Y, 673 M dan 673 BK seharga Rp 65 ribu, dan tipe 001 BK seharga Rp 80 ribu.
Dalam satu minggu Amrizal dapat memproduksi sekitar 200 hingga 300 botol tinta Merek Epson. Bahkan pernah mencapai 1.000 botol, tergantung pesanan pembeli. Tinta palsu ini dijual Amrizal di Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Surabaya, Medan, Padang dan Makassar dengan cara dikirim melalui paket.
Selama beroperasi, Amrizal sudah meraup.keuntungan sekitar Rp 200 juta. Pembeli banyak tidak bisa membedakan antara tinta palsu buatan Amrizal dengan keluaran Epson yang asli. Sebab, secara kasat mata hampir sulit membedakan antara yang palsu dengan asli buatan Epson sesuai yang terdaftar dengan nomor IDM000349360 tanggal 27 Februari 2012 pada Ditjen HKI Depkum dan HAM RI.
Pihak PT Epson Indonesia melalui Fahmi Reza Syamsudin selaku Head of Marketing dihadirkan dalam persidangan untuk dimintai kesaksian. Fahmi mengaku tidak mengetahui bahwa telah terjadi adanya pemalsuan tinta perusahaannya oleh Amrizal. “Saya baru mengetahui setelah datang ke Kantor Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri,” kata Fahmi.
Di Bareskrim Polri Fahmi melakukan pengecekan tinta palsu buatan Amrizal, lalu dibandingkan dengan tinta yang asli. Menurut dia, perbedaan dapat diketahui dari hasil cetak, ketajaman warna. Tinta Epson palsu pasti akan menghasilkan kualitas yang lebih buruk, karena bahan dasarnya yang lebih rendah. Apabila digunakan secara terus menerus, maka tinta palsu bisa merusak head printer.