Bebi Beside, Musisi yang Juga Tekuni Bisnis Konfeksi

Di tengah kesibukannya dengan dunia musik, Bebi Beside, salah satu drummer musik metal di Bandung masih sempat berbisnis dan membuka lapangan pekerjaan.

BANDUNG – Meskipun memiliki kesibukan sebagai “anak band”, Achmad Rustandi alias Bebi masih sempat membuka bisnis konfeksi dan sablon. Musisi metal asal Bandung ini menekuni bisnis tekstil dan hendak membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

Bebi menuturkan, usaha ini sudah ia dirikan sejak tahun 2006. Ia memulai usaha tersebut karena ingin banyak belajar dan mendalami industri tekstil.

“Konfeksi ini saya mulai berjalan di tahun 2006. Jadi awalnya saya banyak belajar dari temen-temen yang pertama melakukan usaha ini. Dan ingin membentuk lapangan pekerjaan,” ungkapnya saat ditemui di konfeksi miliknya, di Komplek Sukapura Indah, No. 27, Jl. Mengger, Sukapura, Kec. Dayeuhkolot, Kota Bandung.

Ia juga mengatakan bahwa ia turut belajar membentuk usaha tersebut dari teman-teman yang lebih dulu terlibat.

“Karena saya melihat pembentukan yang dilakukan oleh teman-teman itu, sekitar tahun 94 -95. Itu udah banyak belajar dari brand-brand luar, dan mempengaruhi teman-teman untuk membuka lapangan pekerjaan,” ujarnya.

“Jadi contoh waktu itu, ada Clothing dari 347, mereka jadi salah satu pelopor ekonomi kreatif di Bandung,” sambungnya.

Berbisnis untuk buka lapangan kerja

Kesuksesan rekan-rekannya membuat Bebi semakin meneguhkan tekad untuk turut serta berbisnis dalam industri tekstil dan membuka lapangan kerja.

“Ini merupakan suatu hal yang mempengaruhi saya untuk membuka suatu lapangan pekerjaan akhirnya. Karena dari suatu proses pembelajaran, saya harus membuka lapangan pekerjaan buat teman-teman yang lain. Karena saya sudah berfikir bahwa saya harus keluar dari pekerjaan yang 8 jam itu” ujarnya.

“Pertama saya ingin lebih konsen ke band saya. Dan yang kedua saya ingin membuka lapangan pekerjaan, karena dengan membuka lapangan pekerjaan dan membuka suatu pekerjaan, itu bisa menghasilkan sesuatu yang kita inginkan,” tambahnya.

Sampai saat ini, ia sudah memiliki 16 karyawan yang yang terdiri atas 3 orang pekerja sablon serta 13 penjahit dan QC (quality control) untuk produknya. (Mg10)

Tinggalkan Balasan