Jika Pergi Haji atau Umrah, Jangan Lewatkan Tiang-tiang Bersejarah Peninggalan Nabi di Masjid Nabawi

Para sahabat pun mengerumuni Abu Lubabah untuk melepaskan ikatannya, namun ia berkata, “Tidak, demi Allah, aku tidak mau, hingga Rasulullah sendiri yang melepaskanku dengan tangannya”. Ketika Rasulullah, keluar untuk menunaikan shalat subuh, beliau berjalan melewati Abu Lubabah, kemudian melepaskan ikatannya’.

Tiang Usthuwaanah as-Sarir (ranjang)

Tiang Sarrir

As-sarir artinya ranjang. Di tempat ini Rasulullah Shallallahu ‘ Alaihi wa Sallam biasa beriktikaf. Beliau letakkan tempat tidurnya yang terbuat dari pelepah kurma, lalu berbaring di tempat ini.

Karena itulah tiang ini dinamakan tiang as-sarir. Tiang ini terletak di sebelah Timur tiang Abu Lubabah.

Tiang Usthuwaanah al-Hars

Di belakang (bila dilihat dari sisi Utara) tiang as-sarir, berdiri kokoh tiang al-Haras (penjagaan). Apabila berjumpa dengan masyarakat, Rasulullah duduk di tempat ini dan dijaga oleh para sahabatnya.

Ali bin Abi Thalib radhiallahuanhu adalah yang paling sering menjaga beliau. Karena itu pula tiang ini dinamakan tiang Ali. Ketika Allah menurunkan firman-Nya,

وَاللَّهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِ

“Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia.” (QS:Al-Maidah | Ayat: 67).

Tiang Usthuwaanah al-Wufud

Terletak dari sisi utara, di belakang tiang al-Haras. Rasulullah Shallallahu ‘ Alaihi wa Sallam biasa duduk di sini ketika  menyambut para utusan dari bangsa Arab yang datang ke Madinah.

Denah Masjid Nabawi

Itulah tiang tiang bersejarah di area Raudhah. Tempat-tempat ini mengingatkan kita kepada Rasulullah Shallallahu ‘ Alaihi wa Sallam dan para sahabatnya.

Dulu, beliau dan para sahabatnya pernah shalat, duduk, dan bercakap di tempat-tempat ini. Sebagaimana Abu Bakar pernah teringat Nabi satu tahun setelah beliau wafat.

Abu Bakar naik ke atas mimbar kemudian mengucapkan, “Sesungguhnya Rasulullah  pernah berdiri di tempat aku berdiri sekarang…” lalu beliau menangis karena teringat akan Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam.

Pada zaman Umar bin al-Khattab, saat ia dan kaum muslimin masuk ke wilayah Syam, di waktu shalat Bilal bin Rabah mengumandangkan adzan.

Saat sampai lafadz “Asyhadu anna Muhammad Rasulullah” semua kaum muslimin menangis. Mereka teringat saat Bilal mengumandangkan adzan di masa Rasulullah.

Karena itu, tiang-tiang ini adalah sebagai penambah cinta dan rindu kepada Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam. Menggairahkan kembali cinta yang mulai rapuh karena kelalaian kita

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan