PADALARANG – Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB) mulai menggenjot pelaksanaan pembangunan jembatan layang atau flyover di simpang Padalarang.
Pihak kepolisian bersama Dinas Perhubungan (Dishub) memberlakukan rekayasa arus lalulintas untuk menunjang kelancaran pembangunan jembatan tersebut.
Namun, dampak dari rekayasa lalulintas mengakibatkan adanya antrean kendaraan sari arah timur mengular sampai pertigaan RS Kharisma Cimareme sementara kendaraan dari arah barat terpantau padat sampai simpang Tagog Padalarang.
Kepala Dishub KBB Lukmanul Hakim mengatakan, rekayasa lalulintas ini akan diterapkan selama pembangunan flyover selesai. Proses pembangunan jalan layang tersebut ditargetkan rampung dalam jangka enam sampai delapan bulan ke depan.
“Dalam rangka pembangunan simpang Tagog Padalarang, mulai hari ini kita bersama-sama dengan petugas gabungan melakukan penutupan di jalan Kota Baru Parahyangan yang dari keluar pintu GT Padalarang,” ujar Lukman, Kamis (20/5).
Hari pertama diberlakukannya rekayasa lalu lintas ini berdampak pada panjangnya kemacetan di ruas jalan sekitar Padalarang. Untuk itu, Lukman meminta agar pengendara di sekitar kawasan Padalarang untuk bersabar.
“Saya meminta untuk pengendara agar sabar terlebih dahulu saat pembangunan dilaksanakan. Namun, kedepan manfaat flyover ini bagus dan pasti dapat memberikan dampak positif,” kata Lukman.
Lukman menyebutkan, Dishub dan kepolisian akan melakukan evaluasi jika dalam dua hari ke depan kemacetan ini semakin parah. Pihaknya siap mengotak-atik skema rekayasa lalulintas ulang sampai arus lalulintas di sekitar proyek flyover lancar.
“Kita lihat perkembangannya seperti apa dimulai hari ini hingga dua hari kedepan untuk evaluasi juga. Kita baru bisa evaluasi melihat perkembangannya hari Jumat,” paparnya.
Proyek pembangunan jembatan layang ini akan membentang dari pintu keluar GT Padalarang menuju perumahan Kota Baru Parahyangan, sementara jalan raya utama akan melintas di bawah flyover.
Flyover tersebut membentang sepanjang 340 meter dengan lebar 18 meter. Anggaran yang digunakan berasal dari CSR sebesar Rp 110 miliar.
“Kita berharap dengan pembangunan tol ini bisa mengurai kemacetan di kawasan Padalarang,” tandasnya. (mg6)