BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjabarkan arti pemimpin dan jabatan menurut dirinya. Ia menilai yang terpenting dari mengemban sebuah jabatan pemimpin adalah bagaimana bisa dikenang sebagai pemimpin yang amanah saat mengakhiri masa jabatan.
Hal tersebut ia sampaikan saat melantik Herman Suherman dan TB Mulyana sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Cianjur periode 2021-2015 di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, (18/5).
“Kepemimpinan itu hanya sementara hari ini ada pelantikan suatu hari ada pemberhentian yang bisa diupayakan adalah berhenti dalam keadaan baik, keadaan khusnul khotimah, dan dikenang sebagai pemimpin yang amanah,” ujarnya.
Sebagai pemimpin daerah, Ridwan Kamil juga bahwa menyebutkan bahwa pemimpin daerah berada pada golongan yang berbeda dengan masyarakat.
Pemimpin diharuskan lebih bekerja ekstra keras agar bisa memberi kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat yang dipimpin.
Golongan tersebut ia bagi menjadi dua, dimana pemimpin termasuk dalam kategori “M” dan masyyakat berada pada kelompok “D” dengan kata lain yakni “Melayani” dan “Dilayani”.
“Kita ini melayani bukan dilayani, kita ini kelompok M bukan D. Jadi pemimpin itu membantu, bukan dibantu. Jadi pemimpin itu menolong, bukan ditolong,” lanjutnya.
Ia juga mengingatkan bahwa memimpin di zaman sekarang berbeda dengan jaman dahulu, kemajuan dan kecanggihan teknologi perlu benar-benar dipelajari oleh seorang pemimpin.
“Kualitas kepemimpinan harus profesional, jangan jadi pemimpin yang jadul (zaman dulu -red). Pemimpin yang masih logika lama, kuasai digital, kuasai apa itu 4.0,” jelas Ridwan Kamil.
Terakhir ia mengatakan bahwa seorang pemimpin harus bekerja berdasarkan kewajiban bukan untuk pujian.
“Jangan bekerja ingin dapat pujian, jangan bekerja ingin dapat penghargaan, bekerjalah karena itu kewajiban, karena itu kemuliaan,” tegasnya. (MG7)