Pemudik Nekat Jalan Kaki dari Gombong ke Soreang

”Sebulan sebelum puasa itu kita pulang kesini kerumah orangtua, kebetulan waktu itu saya dan suami mengalami kecelakaan jadi memutuskan untuk istirahat disini, baru pada awal Mei lalu, kami turun lagi ke jalan melewati beberapa daerah di Jawa Barat hingga sampai ke Gombong, lalu kami memutuskan untuk pulang sambil menunggu kiriman uang dari keluarga saya di Medan,” paparnya.

Selama satu tahun terakhir, Masitoh mengatakan mereka sudah mengelilingi berbagai daerah di Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur. Setiap harinya, mereka memulai perjalanan sehabis adzan subuh hingga pukul sepuluhan pagi, kemudian mereka beristirahat di SPBU, di Mesjid bahkan di emperan hingga sore, kemudian mereka melakukan perjalanan lagi dari sore hingga malam atau dini hari.

“Kita tidak pernah kesulitan, anak-anak juga anteng selama perjalanan. Yang paling takut itu kalau harus melewati hutan di malam hari, tapi kita nggak pernah sampai ketemu orang jahat,” jelasnya.

Pasca viral di media sosial, mereka akhirnya sampai di rumah orangtuanya pada Sabtu (8/4) subuh dan pagi harinya sudah meninggalkan lagi rumah tersebut untuk mencari kontrakan di daerah Soreang, namun pada pagi hari ia menerima telepon dari pihak kepolisian, dimana mereka diminta untuk datang ke Mako Polresta Bandung.

Sesampainya di Mako Polresta Bandung, Soreang, keluarga tersebut diperiksa kesehatannya termasuk rapid test dan hasilnya negatif, namun sesuai dengan aturan, mereka harus menjalani karantina untuk lima hari kedepan sebelum bisa beraktifitas normal kembali.

“Ini mungkin hikmahnya, kami bisa beristirahat total disini (karantina) walaupun sebenarnya suami dan saya sendiri sempat merasa stress dan malu karena berita kami ada dimana-mana, wajah kami terutama anak-anak kami jadi viral. Jujur saya malu, saya shock, terutama keluarga saya di Medan, orangtua dan kakak saya sampai jatuh sakit,” ujarnya.

Setelah kejadian tersebut, wanita yang ternyata merupakan seorang lulusan salah satu sekolah tinggi ilmu kesehatan di Medan itu berencana untuk kembali ke kampung halamannya di Medan untuk mengurus orangtua dan menetap disana.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan