CANGKUANG – Beberapa hari ini viral di media sosial adanya pasangan suami istri beserta kedua anak balitanya pulang kampung dengan berjalan kaki dari Gombong, Jawa Tengah ke Soreang, Kabupaten Bandung.
Akhirnya pemudik itu sampai di rumah orangtuanya di Kampung Bojong Sayang RT 03 RW 01 Desa Pananjung, Kecamatan Cangkuang.
Pasangan Dani Rahmat,39, dan Masitoh Ainun,36, awalnya merasa kaget ketika dalam perjalanan dari Gombong ke Kabupaten Bandung tiba-tiba banyak orang yang mengenali mereka sebagai pasangan viral yang pulang kampung dengan berjalan kaki.
“Awalnya biasa-biasa aja, tapi ketika masuk ke wilayah Bandung tiba-tiba banyak yang nanyain katanya saya dan suami itu viral di media sosial,” ungkap Masitoh saat ditemui di tempat karantina posko PPKM Desa Pananjung, Cangkuang, Minggu (9/5).
Masitoh kemudian menyadari, ketika dalam perjalanan, mereka sempat bertemu dengan beberapa orang yang mewawancarai mereka di daerah Banjar dan Ciamis. Katanya, saat wawancara tersebut mereka tidak tahu bahwa akan diberitakan di berbagai media termasuk youtube hingga seviral itu.
“Waktu itu kan kami sedang cape sekali, bingung banyak yang nanya jadi kami jawab asal aja, bukan yang sebenarnya,” kata Masitoh.
Masitoh menjelaskan terkait kondisi keluarganya, ia mengakui memang sedang mengalami permasalahan ekonomi terlebih disaat pandemi covid-19 sehingga sejak setahun lalu ia dan suami memutuskan hidup secara nomaden (berpindah-pindah) dijalanan dengan harapan akan mendapat rezeki untuk sekedar makan saja.
Sebelumnya, suami Masitoh bekerja sebagai penjahit pakaian di konveksi, namun pada saat pandemi covid-19 melanda, majikannya gulung tikar hingga mesin jahit yang biasa dipakai suaminya bekerja pun diambil dan tidak ada lagi pekerjaan yang bisa dilakukan.
“Dengan kondisi itu, saya memutuskan untuk turun ke jalan, membawa serta anak-anak saya. Alhamdulillah selama setahun ini, ada aja rezeki, kalau untuk makan mah nggak susah. Tapi kami tidak pernah mengemis, kalau toh ada yang mau memberi bantuan ya kami terima, nggak mungkin kami tolak, itu rezeki anak-anak,” jelasnya.
Jadi, menurut Masitoh, perjalanan mereka dari Gombong ke Kabupaten Bandung itu tujuannya memang bukan untuk mudik, karena kondisi seperti itu (berpindah tempat dengan berjalan kaki) sudah setahun dijalaninya. Bahkan, sebulan sebelum bulan ramadhan mereka sempat pulang ke rumah orangtuanya di Pananjung, mereka baru berangkat lagi pada awal Mei 2021.