BANDUNG – Direktur Riset Indonesian Politics Research and Consulting (IPRC) Leo Agustino mengatakan, mayoritas responden di Jawa Barat (Jabar) puas dengan penanganan Covid-19 yang dilaksaakan pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar.
Menurutnya, salah satu persoalan atau masalah yang menjadi pertanyaan utama dalam penelitian tersebut terkait tingkat kepuasan para responden terhadap kinerja pemerintah, baik pusat maupun daerah, dalam penanganan pandemi Covid-19.
“Tingkat kepuasan tertinggi ada di Ciamis dan Tasikmalaya, sementara tingkat kepuasan terendah di Depok,” ucap Leo dalam acara peluncuran survei yang diselenggarakan secara virtual di Kota Bandung, Minggu (9/5).
Menurut Leo, sebanyak 54,3% dari 396 responden yang diwawancarai pada 20-30 April 2021 menyatakan puas terhadap apa yang sudah dilakukan pemerintah pusat terkait penanganan pandemi.
“Sementara hanya sekitar 38,9% yang tidak puas atau kurang puas terhadap apa yang sudah dilakukan pemerintah. Artinya ada penanganan yang sedikit longgar beberapa waktu lalu,” terang dia.
“Ketidakpuasan tersebut menurut saya wajar karena di Jawa Barat sendiri, kurva meningkat kembali beberapa waktu belakangan ini,” tutur dia.
Sementara itu, sebanyak 54,6% responden puas dengan penanganan pemerintah provinsi terkait Covid-19. Sebanyak 37,8% yang menyatakan tidak puas.
Pada level kabupaten/kota, 57,6% merasa puas terhadap penanganan pandemik, sementara 35,6% merasa tidak puas. Leo menambahkan, 59,6% responden menyatakan puas terhadap kinerja Presiden Joko Widodo selama pandemi, sementara 34,6% merasa tidak puas.
“Sementara itu saat ditanya mengenai kepuasan kinerja Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat, 76,5% atau lebih dari setengah responden kami menyatakan puas,” sambungnya.
IPRC menggelar survei di sembilan kabupaten/kota di Jawa Barat yakni Depok, Bekasi, Tasikmalaya, Ciamis, Garut, Purwakarta, Karawang, dan Cirebon.
Leo menjelaskan bahwa 50,5% responden merupakan laki-laki, sementara 49,5% merupakan perempuan. Mayoritas responden, sebanyak 98%, beragama Islam.
“Sebanyak 28,5% responden merupakan lulusan SMA atau sederajat, 69,4% beretnis Sunda, serta mayoritas dari mereka atau sebanyak 48,7% berusia antara 39-58 tahun,” paparnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan, memasuki PPKM Mikro tahap ketujuh 4-17 Mei 2021, Jawa Barat memiliki dua zona merah yaitu Kabupaten Bandung Barat dan Kota Tasikmalaya.