JAKARTA – Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo mengkritik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ihwal membeludaknya manusia di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Menurut Rahmad, ini adalah tanda bahwa pemerintah daerah tidak siap mengantisipasi lonjakan orang di tengah pandemi Covid-19.
“Ketidaksiapan ini terlihat dari tidak adanya penyekatan, tidak ada penutupan pintu-pintu masuk transportasi menuju ke Tanah Abang. Semua dilakukan setalah adanya kerumunan yang banyak di area Pasar Tanah Abang,” ujar Rahmad, Senin (3/5).
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini juga menyayangkan dan mencemaskan keramaian Pasar Tanah Abang oleh pengunjung yang sama sekali tak berjarak. “Keadaan ini disebut sudah mengkuatirkan terhadap kemungkinan potensi paparan Covid-19,” katanya.
Melonjaknya pengunjung di Pasar Tanah seperti yang beredar di media sosial kata Rahmad, menjadi tontonan yang bertolak belakang dengan langkah pemerintah pusat mengendalikan penyebaran virus Covid-19. Pasalnya, pada saat yang sama, pemerintah pusat gencar melakukan larangan mudik pada lebaran tahun ini.
Menurut Rahmad, keramaian itu mestinya bisa diantisipasi lewat konsolidasi para pemangku kebijakan untuk terus melakukan sosialisasi ke masyarakat yang akan berkunjung ke pusat-pusat perbelanjaan tradisional atau modern menjelang lebaran.
“Semestinya bisa dikonsolidasikan, dipersiapkan dengan baik menyikapi lonjakan pengunjung ke Pasar Tanah Abang,” ungkapnya.
“Saya kira kejadian di Pasar Tanah Abang sangat disayangkan. Mestinya pintu-pintu masuk menuju pasar Tanah Abang bisa direlokasi, dialihkan untuk sementara tidak masuk dulu ke pasar Tanah Abang karena memang situasi tidak memungkinkan,” tutupnya. (jawapos.com)