Berpacu dengan Waktu, ini Target BKKBN Jawa Barat Sebelum 2024

BANDUNG – Pengukuhuan Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat secara resmi dilantik oleh Ridwan Kamil.

Drs. Wahidin M. Kes. resmi dilantik pada pengukuhan yang berlangsung di Rumah Dinas Gubernur Jawa Barat Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (30/4).

Ia mengatakan bahwa saat ini target utamanya adalah berusaha untuk menurunkan angka Total Fertility Rate (TFR) dimana Provinsi Jawa Barat masih yang tertinggi di area Jawa dan Banten.

“Angka total TFR Jawa Barat masih tertinggi di angka 2,5 artinya setiap wanita usia subur punya anak sekitar tiga, tentu strategi pertama adalah menurunkan angka itu,” ujarnya kepada Jabarekspres.com.

Penurunan angka TFR di Jawa Barat sendiri akan sangat berpengaruh pada kondisi nasional secara keseluruhan karena Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi dengan populasi tertinggi.

“Ketika Jawa Barat berhasil tentu itu akan mendongkrak secara nasional, karena hampir 20 persen penduduknya ada di Jawa Barat,” lanjut Wahid.

Untuk mencapai target penurunan angka TFR, Wahid menjelaskan bahwa strateginya adalah dengan mensosialisasikan penggunaan kontrasepsi jangka panjang.

“Strategi yang akan kita lakukan adalah mendorong penggunaan kontrasepsi jangka panjang seperti implan, kenapa milih itu karena kalau suntik dan pil rawan drop out kalo jangka panjang sekali pakai bisa untuk 3 tahun,” beber pria kelahiran Kebumen tersebut.

Wahidin juga ditargetkan pada tahun 2021 untuk mampu menurunkan angka stunting khususnya di Jawa Barat.

Stunting sendiri adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.

“Target pemerintah pusat ditahun 2024  angka stunting paling tinggi 14 persen, sementara di Jawa Barat saat ini angkanya masih 26,2 , kami di Jawa Barat harus bisa menurunkan sekitar 3 persen per tahun agar target tercapai,” tutupnya. (MG7/son)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan