BANDUNG – Pengamat politik menilai rasional dan potensial jika Anies Baswedan berpasangan dengan Muhaimin Iskandar pada pilpres 2024 mendatang.
Akhir-akhir ini, memang rencana pembentukan koalisi partai berbasis Islam atau Poros Islam untuk Pilpres 2024 terus menuai reaksi beragam dari berbagai kalangan masyarakat.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia mengatakan, jika Poros Islam terbentuk maka sebaiknya mengusung calon yang representatif dalam hal ini Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan berpasangan dengan Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar.
“Jika takdir menentukan ada Poros Islam di Pemilu 2024, Anies-Muhaimin lebih rasional mengingat keduanya miliki potensi keterusungan parpol, meskipun masih memerlukan dukungan mitra lainnya,” ujar Dedi dilansir dari rmoljabar.id, Kamis (29/4).
Selain itu kata dia, sosok Anies untuk Pilpres 2024 cukup potensial karena memiliki elektabilitas yang tinggi di setiap lembaga survei. Adapun, terkait sosok Muhaimin bisa menggarap ceruk tradisional dan suara umat Islam.
“Anies miliki modal elektabilitas, juga relasi yang cukup baik dengan kalangan Islam moderat, sementara Muhaimin mewakili poros pemilih santri,” paparnya.
Pada pertemuan PKS bersama PPP beberapa waktu lalu, kedua partai menggaungkan rencana pembentukan Poros Islam untuk menghadapi Pilpres 2024. Usulan kedua partai disambut baik oleh partai Islam lainnya seperti PBB dan PKB. Kecuali PAN yang menyebut Poros Islam kontraproduktif.
Beberapa elite PKB menyambut baik rencana pembentukan Poros Islam. PKB menyatakan siap jika harus memimpin poros tersebut.
“Prinsipnya kita open terkait koalisi Poros Islam ini, bahkan siap menjadi pemimpin dari partai-partai berbasis massa Islam ini,” kata Ketua Komisi X DPR dari Fraksi PKB, Syaiful Huda, Sabtu (17/4) lalu. (bbs/tur)