Oleh: Aliya Razziqa Hanggara
POLA konsumsi makanan diartikan sebagai faktor yang harus diperhatikan terutama bagi anak penyandang autistic spectrum disorder (ASD) karena penyandang ASD biasanya memiliki pantangan pantangan tertentu yang terdapat pada makanan. Hal tersebut juga terkait dengan salah satu terapi diet bagi penderita ASD berupa diet gluten free casein free (GFCF). Diet gluten free and casein free atau yang biasa disebut dengan diet GFCF kerap kali diterapkan untuk anak-anak penyandang autis. Makanan yang mengandung gluten dan kasein diketahui sebagai bahan makanan yang dapat meningkatkan hipermeabilitas usus yang menjadikan tidak dapat tercerna dengan baik dan bahkan ada sebagian yang mengalir ke otak dan aliran darah, sehingga bahan makanan yang bersumber gluten atau kasein dianjurkan untuk dihindari atau dikurangi oleh anak autisme karena dapat mempengaruhi perilaku bagi anak-anak penyandang autis.
Gluten umumnya merupakan protein yang sebagian besar terdapat pada tepung terigu, dan dalam jumlah yang kecil terdapat pada tepung serealia lainnya, sedangkan kasein adalah protein kompleks yang terdapat pada susu. Pada orang yang bukan penyandang ASD, gluten dan kasein akan dapat dicerna dengan sempurna oleh proses fisik dan kimiawi menjadi asam amino tunggal dan selanjutnya diserap oleh usus. Sedangkan pada orang penyandang ASD proses pencernaan gluten dan kasein berlangsung secara tidak sempurna.
Pola makan pada anak terutama anak penyandang autis sangat diharuskan mengandung jumlah zat gizi yang baik, terutama karbohidrat, protein, vitamin, mineral, dan kalsium yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan selama masa pertumbuhan dan perkembangan anak. Pada dasarnya diet ini tidak mengubah pola makan, melainkan mengganti bahan makanan untuk dikonsumsi. Selain itu, terdapatbeberapa jenis makanan yang dapat menyebabkan alergi pada penyandang autis seperti susu sapi, gandum, dll yang umumnya mengandung zat gluten dan kasein, dikarenakan penyandang autis juga umumnya tidak tahan terhadap gluten atau kasein. Terapi diet GFCF pada anak dipilih karena diketahui dapat memperbaiki gejala hiperaktif atau gangguan autisme lainnya. Maka, hal ini juga mampu berdampak terhadap tingkat kecukupan asupan zat gizi yang baik pada anak autisme.