KOREA – Kasus bayi Jung In terus membuat marah masyarakat negara ginseng tersebut karena detail baru muncul mengenai orang tua angkatnya.
Sebelumnya, Unanswered Questions menayangkan episode terkait kasus tragis bayi Jung In dan kematiannya yang mengejutkan. Terungkap bahwa bayi berusia 16 bulan itu menderita luka yang mengerikan karena penganiayaan fisik tanpa akhir yang dialaminya di tangan orang tua angkatnya.
Sementara tempat penitipan anak melaporkan kecurigaan pelecehan anak Jung In pada tiga kesempatan terpisah, polisi hanya menindaklanjutinya setelah dia meninggal karena luka-lukanya.
Sejak kasus ini merebak ke publik, masyarakat menyayangkan kasus Bayi Jung In, anak kecil yang hidupnya secara tragis berakhir di tangan orang tua angkatnya. Publik mengungkapkan kesedihan dan kemarahan mereka saat detail terus muncul tentang Jung In dan orang tua angkatnya.
Baru-baru ini, pesan teks yang dibagikan antara ibu angkat Jung In, Jang, dan ayah angkatnya, Ahn, dirilis ke publik oleh Pengadilan Distrik Seoul. Isi pesan yang dirilis dimulai pada 23 Februari 2020, hanya 20 hari setelah Jung In diadopsi.
23 Februari 2020
Ibu angkat: Batuknya tampak palsu
Hidungnya meler, tapi saya akan membiarkannya saja
Kepalaku sakit jadi aku akan minum obat
Ayah angkat: Lebih baik kita membesarkannya tanpa memberinya obat
Sayang, kamu harus mengambil sesuatu dan tidur
Ibu angkat: Dia tidak menangis ketika petugas penitipan anak menggendongnya
Ayah angkat: Sialan menyebalkan
Ibu angkat: Dia cerewet sepanjang hari ~ Aku memberinya satu apel
Saya tidak menggunakan kekerasan fisik hari ini
Ayah angkat: Dia seperti itu sejak pagi ini. Kemarahan saya semakin parah
Agustus 2020
Teks berikut berasal dari Agustus 2020, yang semakin membuktikan pengabaian yang diderita Jung In.
Ibu angkat: Dia akan kelaparan sampai saya bilang kita bisa memberinya makan
Ayah angkat: Bukankah dia yang terburuk? Dia mendenging di telingaku
Apakah Anda ingin meninggalkan rumah karena menjengkelkan untuk membawanya?
Saya akan pulang
Ibu angkat: Saya akan meninggalkannya di rumah jadi jangan datang
Ibu angkat: Saya pikir dia gila. Dia tidak akan makan
