BANDUNG – Kasus kekerasan terhadap perempuan di 3 bulan terakhir kian meningkat. Menurut Sekertaris DP3A Kota Bandung Irma Nuryani, mengungkapkan bahwa kasus kekerasan terhadap perempuan kian bertambah sejak 3 bulan terakhir mulai dari Januari hingga Maret 2021 dengan jumlah kasus sekitar 125 kasus.
“Nah kalau jumlah itu ada 125 kasus, sebetulnya kasus itu macem-macem ya khususnya KDRT. Itu dari Januari sampai Maret, udah 125 kasus,” ungkapnya, di Balaikota Bandung, pada Kamis (25/4).
Sementara itu, ia juga mengungkapkan bahwa di tahun sebelumnya pihaknya menerima laporan dari bulan Januari hingga bulan Desember 2020 sebanyak kurang lebih 325 kasus.
“Jadi bayangkan saja, tahun lalu sampai akhir tahun kita menerima laporan sebanyak 325 kasus, berati Triwulan pertama saja sudah 125,” ungkapnya
Ia juga mengatakan dengan meningkatnya kasus kekerasan dalam 3 bulan terakhir ini diakibatkan banyaknya masyarakat yang melapor kepada DP3A terkait kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Nah terkait dengan meningkatnya kasus ini dalam 3 bulan kebelakang. Itu karena banyak faktor ya, kami (DP3A) dengan banyaknya masyarakat yang melapor, kita Alhamdulillah ya, karena makin banyak masyarakat yang kini sudah peduli terhadap tindakan kekerasan,” ujarnya.
Sementara itu, ia juga mengatakan bahwa dari 125 kasus kekerasan tersebut, merupakan kasus KDRT, kekerasan fisik, dan kekerasan fisikis.
“Jadi 125 Kasus itu, kasusnya macem-macem, ada KDRT, kekerasan fisik, dan kekerasan fisikis,” ungkapnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa untuk penanganan kasus tersebut, mulai dari accesment hingga dilihat faktor penyebabnya seperti apa. Dan juga menambahkan bahwa pihaknya kini telah memiliki konselor yang dimana nantinya konselor tersebut akan berbagi peran di dalam masalah penanganan tersebut. Semua biaya penanganan ditanggung oleh pemerintah.
” Semua pelayanan yang dilakukan pemerintah Kota itu tidak di pungut biaya, jadi jangan takut,” pungkasnya. (Mg10/wan)