Oleh Drs.H. Karsidi Diningrat M.Ag
Allah subhanahu wa ta’ala telah berfirman, “Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah, 2:261).
Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam telah bersabda, “Bersedekahlah kalian, kelak akan datang suatu zaman kepada kalian di mana seorang berjalan dengan membawa sedekahnya, lalu orang yang didatanginya mengatakan kepadanya: “Seandainya engkau mendatangkannya kemarin niscaya aku menerimanya. Adapun sekarang maka aku tidak memerlukan sedekah lagi”. Akhirnya dia tidak dapat menemukan orang yang mau menerimanya.” (HR. Syaikhan).
Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam telah bersabda, “Ditentukan atas setiap muslim bersedekah. Para sahabat bertanya, “Wahai Nabiyullah, (bagaimana) kalau dia tidak punya (sesuatu pun untuk disedekahkan)?” Nabi Saw. menjawab, “(hendaknya) ia bekerja dengan tangannya dan memanfaatkan dirinya, lalu ia bersedekah.” Mereka kembali bertanya, “(Bagaimana) kalau ia tidak mampu?” Nabi Saw. menjawab, “(Hendaknya) ia membantu orang miskin yang perlu segera dibantu.” Mereka kembali bertanya, “(Bagaimana) kalau ia tidak menemukan (orang yang demikian)?” Nabi Saw. menjawab, “(Hendaknya) ia memerintahkan kepada kebajikan.” Mereka bertanya kembali, “(Bagaimana) kalau ia belum pernah mengerjakan (yang demikian)?” Nabi Saw. menjawab, “Hendaknya ia menahan diri dari mengerjakan keburukan karena sesungguhnya hal itu merupakan sedekah (darinya).” (HR. Bukhari).
Sedekah adalah pemberian seorang Muslim kepada orang lain secara sukarela dan ikhlas tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu. Sedekah bagi orang muslim bukan hanya untuk orang muslim yang kaya, karena sedekah tidak terbatas pada hal-hal yang materi saja, tetapi membantu orang yang membutuhkan pertolongan dan melakukan amar ma’ruf serta nahi munkar pun termasuk sedekah. Dalam hadits yang lain disebutkan bahwa senyuman yang engkau tujukan kepada saudaramu merupakan sedekah bagimu. Atau dengan kata lain, membuat saudaramu gembira termasuk sedekah.
Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam telah bersabda, “Pada hari kiamat nanti Allah Swt. akan berkata, “Wahai anak Adam, Aku sakit tetapi ternyata kamu tidak menjenguk-Ku”. Anak Adam menjawab, “Wahai Rabbku, bagaimana aku menjenguk-Mu sedangkan engkau adalah Rabb semesta Alam?” Allah menjawab, “Tidakkah kamu ketahui bahwa hamba-Ku yang bernama Fulan sakit, tetapi kamu tidak menjenguknya. Tidakkah kamu ketahui, bahwa seandainya kamu menjenguknya niscaya kamu menjumpai-Ku ada di sisinya?