Sangat Penting dan Mulianya Bersedekah

Hai anak Adam, Aku meminta makan kepadamu tetapi kamu tidak memberi-Ku makan.” Anak Adam menjawab, “Wahai Robbku, bagaimana aku memberi-Mu makan, sedangkan Engkau adalah Rabb semesta Alam?” Allah menjawab, “Tidakkah kamu ketahui bahwa hamba-Ku yang bernama Fulan meminta makan kepadamu tetapi kamu tidak memberinya makan. Tidakkah kamu ketahui seandainya kamu memberinya makan, niscaya kamu menjumpai (pahala) hal tersebut berada di sisi-Ku.

Hai anak Adam, Aku meminta minum kepadamu, tetapi kamu tidak memberi-Ku minum.” Anak Adam menjawab, “Wahai Robbku, bagaimana aku memberi-Mu minum sedangkan Engkau adalah Robb semesta Alam?” Allah menjawab, “Hamba-Ku yang bernama Fulan meminta mimun kepadamu tetapi kamu tidak memberinya minum, tidaklah kamu ketahui, seandainya kamu memberinya minum, niscaya kamu menjumpai (pahala) hal tersebut berada di sisi-Ku.” (HR. Muslim).

Hadits ini teguran seandainya diarahkan kepada kita oleh saudara kita yang sakit, yang kelaparan, atau kehausan, pasti wajah kita akan berubah merah, pucat karena malu. Lalu bagaimana jika yang menegur kita adalah Zat Yang Memerintahkan kita untuk berbuat baik kepada orang lain.?

Ini adalah teguran dari Rabb Yang Maha Penyayang. Dengan teguran ini, Allah ingin berkata kepada hamba-Nya, “Aku telah membukakan salah satu pintu surga buat hamba-Nya, maka janganlah kamu menutupinya kembali. Aku telah mempersiapkan jalan untukmu menuju surga, maka janganlah kamu menempuh jalan lain. Aku telah menukilkan kepadamu apa yang akan terjadi pada hari kiamat agar kamu menjauhi penyebab teguran tersebut dan agar kamu dapat minum dari cawan pahala.

Nabi Saw. telah bersabda, “Kamu akan melihat orang-orang mukmin saling mengasihi, saling menyayangi, dan saling sayang menyayangi; seakan-akan mereka adalah seperti satu tubuh; apabila salah satu bagian tubuhnya merasa sakit, maka rasa sakitnya itu menjalar ke seluruh bagian tubuh lainnya, sehingga akan merasakan sakit, gelisah dan demam.” (HR. Bukhari).

Dalam hadits ini disebutkan bahwa orang-orang yang benar-benar beriman, sebagian dari mereka dengan sebagian yang lain adalah bersaudara. Perumpamaan mereka sama dengan suatu tubuh, apabila salah satu dari anggotanya merasa sakit, maka rasa sakit itu terasa oleh seluruh tubuh, hingga semuanya merasakan demam dan tidak tidur karenanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan