BANDUNG – Larangan mudik lebaran tahun 2021 yang dilakukan pemerintah menuai beberapa pro-kontra.
Baik dari masyarakat maupun pelaku usaha sektor transportasi, yakni Organda (Organisasi Angkutan Darat).
Dalam diskusi larangan mudik yang digelar di Kota Bandung pada Kamis (8/4), Ketua Dewan Pimpinan Daerah Organda Jawa Barat, Dida Suprinda menyatakan ketidaksetujuannya mengenai pelarangan mudik.
“Yang bahaya itu yang mudik pakai kendaraan pribadi, justru yang pakai transportasi umum itu lebih aman,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa jika masyarakat mudik menggunakan angkutan umum hal tersebut relatif lebih aman dari sisi protokol kesehatan.
“Yang mudik menggunakan tranportasi umum itukan lebih aman, sudah terfilter. Ada tesnya, jadi kita tahu kalau yang berangkat itu sehat, nah ini kalau yang pakai kendaraan pribadikan kita tidak tahu,” jelas Dida.
Dadi juga menilai, jika pelarangan mudik dilakukan secara total maka pemulihan ekonomi akan sulit terjadi.
Hal tersebut karena sektor transportasi yang biasanya mengais keuntungan lebih banyak saat lebaran dipastikan akan kembali merugi.
“Saya setuju kalau mudik dilarang tapi yang pakai kendaraan pribadi, jangan sampai larangan mudik ini malah mematikan sektor usaha kami,” tegasnya.
Kebijakan larangan mudik lebaran tahun ini sebelumnya sudah resmi diumumkan pemerintah melalui Menteri Koordinator PMK, Muhadjir Effendy.
Selama periode 6-17 Mei 2021, masyarakat dilarang pulang kampung. Hal tersebut tak terlepas dari ancaman penyebaran virus Covid-19 yang masih belum terkendelai dengan baik dibeberapa daerah tertentu. (MG7)