Rasulullah Saw. telah bersabda, “Orang yang paling kenyang makan di dunia akan menjadi paling lama lapar pada hari kiamat.” (HR. Al-Hakim). Dalam hadits yang Nabi Saw. bersabda, “Cahaya hikmah adalah lapar, sedang perut yang kenyang jauh dari Allah … Janganlah engkau mengenyangkan perutmu, karena yang demikian itu akan memadamkan cahaya makrifat dalam hatimu.”
Tidak akan berkumpul kecerdasan dengan kekenyangan yang berlebihan. Manakala kecerdasan sirna, hikmah pun sirna. Perut yang penuh dengan makanan dan juga sikap terburu-buru dalam mencerna makanan bertentangan dengan ajaran Islam. Dalam hadits lain Rasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhnya termasuk pemborosan bila kamu makan apa saja yang kamu bernafsu memakannya.” (HR. Ibnu Majah).
Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam telah bersabda, “Orang yang paling disukai Allah di antara kalian adalah yang paling sedikit makannya dan paling ringan badannya.” (HR. ad-Dailami melalui Ibnu Abbas r.a.).
Dalam hadis yang lain Rasulullah Saw. telah bersabda, “Hal-hal yang paling aku takutkan atas umatku adalah perut besar (banyak makan), banyak tidur, malas, dan lemah keyakinannya.” (HR. ad-Daruquthni melalui Jabir r.a.).
Dalam hadis pertama telah disebutkan bahwa orang yang paling disukai oleh Allah ialah orang yang paling sedikit makannya dan paling ringan tubuhnya.
Dalam hadis ini dijelaskan bahwa hal yang paling dicemaskan oleh Nabi Saw. akan melanda umatnya ialah banyak makan, banyak tidur, pemalas, dan lemah keyakinannya.
Hadis ini erat kaitannya dengan hadis sebelumnya. Dikatakan demikian karena pada hadis yang pertama disebutkan orang yang paling disukai oleh Allah adalah orang yang paling sedikit makan dan paling ringan tubuhnya.
Apabila seseorang sedikit makannya, maka tubuhnya menjadi ringan, tidak suka banyak tidur, giat bekerja, dan kuat keyakinannya. Sedangkan dalam hadis yang kedua disebutkan kebalikannya, yaitu hal yang paling dicemaskan Nabi Saw. akan melanda umatnya ialah banyak makan. Karena sesungguhnya seseorang itu apabila banyak makan, maka ia suka tidur, apabila suka tidur, maka ia menjadi pemalas; dan apabila ia pemalas, maka keyakinannya menjadi lemah.