CIMAHI -Dinas Pendidikan (Disdik) Cimahi tengah mempersiapkan simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas pada Juni mendatang.
Hal tersebut bakal didukung dengan vaksinasi Covid-19 terhadap semua guru, serta langkah pihak sekolah untuk melengkapi pra-syarat PTM terbatas disertai izin dari para orang tua siswa.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Cimahi, Harjono mengatakan, rencananya simulasi terbatas itu bakal dilaksanakan usai syarat-syarat yang diminta terpenuhi.
“Guru divaksin, izin orang tua ada. Simulasinya, latihan anak-anak masuk sekolah, belum ada pembelajaran. Baru Juli sudah melakukan PTM terbatas,” tegasnya ketika diwawancarai, Rabu (31/3).
Kendati demikian, tambah Harjono, pihak dari Dinas Pendidikan Cimahi masih belum bisa memastikan kapan tepatnya PTM bakal diselenggarakan.
Sebab hingga saat ini belum memenuhi persyaratan untuk mengisi angket terkait persiapan masuk sekolah tatap muka dari tingkat Taman Kanak-kanak (TK) sampai Sekolah Menengah Pertama (SMP).
“Mudah-mudahan hari ini bisa mengajukan nota Dinas ke Wali Kota, karena yang memutuskan PTM terbatas bisa berjalan atau tidak adalah Ketua Satgas Covid-19,” tambahnya.
Adapun diketahui, kegiatan belajar mengajar di Kota Cimahi ternyata saat ini masih tidak bisa diselenggarakan karena beberapa guru belum menjalani vaksinasi Covid-19.
Serta ditambah dengan orang tua siswa atau sebagian siswa belum mengisi kuesioner terkait persetujuan PTM.
Tercatat sebanyak 3.090 guru dan tenaga sudah menjalani vaksinasi Covid -19 dosis pertama, sedangkan untuk dosis kedua mesti menunggu interval selama 28 hari, setelahnya bisa melakukan suntik vaksin dosis kedua.
Harjono menuturkan, pelaksanaan vaksinasi ada tiga gelombang, pertama sebanyak 200 orang, kedua 1.894 orang, dan yang ketiga 996 orang. Sisanya 1.568, dosis keduanya nanti 21 april karena ada perubahan interval dari 14 hari jadi 28 hari.
Dari 4.658 guru serta tenaga didik yang diusulkan untuk menerima suntik vaksinasi Covid-19 tidak semuanya bisa menerima suntik vaksin dikarenakan ada beberapa faktor serta masalah kesehatan.
Diantaranya tengah menjalani program kehamilan, komorbid, dan yang baru sembuh dari penyakitnya. Dari jumlah yang belum divaksin akan dikumpulkan kemudian dipisahkan dengan yang menunda vaksin karena untuk minggu berikutnya akan disuntik vaksin.