Dibersihkan Hanya Sebulan Sekali, Sampah Plastik Hiasi Situ Cilodong

DEPOK – Dibandingkan beberapa situ lainnya di Kota Depok, Situ Cilodong terbilang memadai dari segi fasilitas penunjang rekreasi.

Sejumlah fasilitas pendukung tersebut di antaranya berupa trayek melingkar yang tersambung utuh,  wahana rekreasi berupa perahu bebek, taman mini dan sebagainya. Fasilitas kebersihan seperti toilet, kamar mandi, dan tempat santai juga tersedia.

Di samping itu, Situ Cilodong juga lengkap dengan tempat ibadah berupa masjid unik berwarna hitam legam yang terletak tepat di sisi Barat.

Terletak di Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Sukmajaya, situ dengan luas 9,50 hektar dan memiliki kedalaman antara 0,80-3,00 meter ini juga termasuk yang paling ramai mendapat kunjungan dari warga.

Situ Cilodong, Tempat Wisata yang Terhias Sampah

Namun yang membuat miris, situ kebanggaan warga Depok ini jadi langganan sampah. Sejumlah sampah organik maupun anorganik terlihat menghiasi permukaan air di situ.

“Tadi pagi sekitar jam 8, ada petugas yang sedang membersihkan sampah-sampah yang terapung (di permukaan air situ),” ungkap seorang wanita paruh baya bernama Mama Cahaya yang sehari-harinya berjualan kuliner di area Situ Cilodong, Rabu (31/3).

“Sampah-sampah itu sumbernya dari kali sebelah (Kelurahan Kalibaru) yang terbawa masuk ke dalam situ,” tambahnya.

Ia menambahkan, petugas dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Depok memang sempat membersihkan sampah di permukaan situ Cilodong itu. Namun, pembersihannya hanya sekali dalam sebulan.

“Setiap bulan biasanya dibersihkan oleh petugas kebersihan. Tapi, ya gitu (sampahnya selalu ada,” tuturnya.

Menurutnya, sampah-sampah itu tak kunjung berkurang. Tumpukan sampah bahkan kerap membuat pengunjung tak nyaman.

“Harusnya kan bisa berkurang sampahnya. Atau paling tidak enggak sebanyak dan sesering ini. Sebab para pengunjung juga kerap merasakan ketidaknyamanan lantaran sampah-sampah yang terhanyut itu kerap menumpuk di tepian situ,” timpal dia.

Tidak hanya itu, jika terjadi hujan, jumlah sampah pun bertambah semakin banyak dan kerap menimbulkan bau tak sedap. Sampah-sampah tersebut diduga bersumber dari kali sekitar danau yang terbawa aliran sungai menuju air danau.

“Saat musim hujan, sampah juga semakin bertambah banyak dan menimbulkan bau tak sedap,” ujarnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan