BANDUNG – Kapolda Jabar Irjen Pol Ahmad Dofiri mengungkapkan, dugaan penyebabnya bahwa ada indikasi kebocoran pada pipa tangki minyak yang terbakar.
Dia mengatakan, pihaknya menerima laporan terkait kebakaran yang terjadi di Pertamina RU VI Balongan Indramayu pada Senin (29/3) dini hari kemarin.
“Kami mendapat informasi tadi bahwa ada rembesan atau kebocoran di pipa tangki yang terbakar,” kata Dofiri di Mapolda Jabar, Senin (29/3).
Menurutnya, hal tersebut yang memicu terbakarnya kilang minyak RU VI di balongan Indramayu. “Saya kira akibatnya itu, tetapi ini informasi awal, karena semalam itu ada petir yang cukup besar juga, namun ini informasi awal, selebihnya nanti,” ucapnya.
Sementara warga sekitar Yati (40) mencium bau yang menyengat di sekitar lokasi sebelum terjadinya ledakan. “Karena saya setiap hari di sana jadi tahu betul bau ini bukan seperti biasanya, baunya seperti bensin,” ucap Yati.
Sementara kondisi saat ini api sudah mulai berkurang dibandingkan dengan kondisi semalam. Di lokasi tangki terbakar sudah diisolasi agar tidak menyebar ke tangki lainnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan, berdasarkan data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, saat ini ada lima orang luka berat dan 15 orang mengalami luka ringan.
“Memastikan warga yang mengalami luka sudah mendapatkan perawatan di rumah sakit umum daerah setempat. Ada korban luka-luka sekitar 20 orang. Mereka sudah dirujuk ke rumah sakit umum daerah setempat,” tuturnya
Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Indramayu. Ia pun sudah menginstruksikan BPBD Provinsi Jabar untuk memastikan semua kebutuhan warga yang mengungsi terpenuhi dan tetap aman dari penularan Covid-19.
“Warga yang berada di radius kilang potensi bahaya sudah diungsikan. Sekitar 500 orang sudah diungsikan Pertamina ke GOR dan Kantor Pendopo Indramayu,” ucapnya.
Emil menuturkan, saat ini Pertamina telah mematikan sementara sistem operasi dan mencegah kebakaran agar tidak meluas. Hingga kini Pemda Provinsi Jabar masih menunggu informasi lebih lanjut mengenai penyebab kebakaran.
“Pertamina pun menyampaikan permohonan maaf dan yang kedua juga memastikan pasokan BBM tidak terganggu,” katanya.