JAKARTA – Tim ilmuwan internasional telah menemukan bukti bahwa SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19, menginfeksi sel-sel di mulut. Virus ini dapat menginfeksi sel di bagian lain tubuh, seperti sistem pencernaan, pembuluh darah, ginjal, dan lain-lain. Studi terbaru menunjukkan sel di mulut juga diserang.
Terbukti pasien mengalami sejumlah gejala termasuk gejala oral seperti hilangnya rasa, mulut kering, dan sariawan. Selain itu, temuan menunjukkan kemungkinan bahwa mulut berperan dalam menularkan SARS-CoV-2 ke paru-paru atau sistem pencernaan melalui air liur yang sarat dengan virus dari sel mulut yang terinfeksi. Tim tersebut dipimpin oleh para peneliti di National Institutes of Health dan University of North Carolina di Chapel Hill.
Para peneliti di National Institute of Dental and Craniofacial Research dengan cepat mengubah dan menerapkan keahlian mereka dalam meneliti biologi mulut dan kedokteran untuk menjawab pertanyaan kunci tentang Covid-19. Direktur NIDCR Rena D’Souza, DDS, MS, Ph.D mengatakan, kemungkinan peran mulut dalam infeksi dan penularan SARS-CoV-2 bisa menambah pengetahuan penting untuk memerangi penyakit ini.
Studi ini sudah dipublikasikan secara online 25 Maret 2021 di Nature Medicine. Para peneliti sudah tahu bahwa air liur orang dengan Covid-19 dapat mengandung SARS-CoV-2 tingkat tinggi. Maka, penelitian menunjukkan bahwa pengujian lewat air liur sama efektifnya dengan usap hidung dalam untuk mendiagnosis Covid-19.
Namun, yang tidak sepenuhnya diketahui para ilmuwan adalah dari mana SARS-CoV-2 dalam air liur berasal. Pada orang dengan Cobid-19 yang memiliki gejala pernapasan, virus dalam air liur kemungkinan berasal dari saluran hidung atau dahak yang keluar dari paru-paru.
“Berdasarkan data dari laboratorium kami, kami menduga setidaknya beberapa virus dalam air liur mungkin berasal dari jaringan yang terinfeksi di dalam mulut itu sendiri,” kata peneliti.
Untuk mengeksplorasi kemungkinan ini, para peneliti mensurvei jaringan mulut dari orang sehat untuk mengidentifikasi daerah mulut yang rentan terhadap infeksi SARS-CoV-2. Sel yang rentan mengandung instruksi RNA yang dibutuhkan virus untuk masuk ke dalam sel.
Ditemukan Juga Pada Pasien yang Meninggal