BANDUNG – Konsistensi melalui berbagai inovasi pada produk yang diluncurkan serta kegiatan bersama para komunitas penggiat aktivitas alam dan luar ruang di Indonesia perlu terus dijaga. Seperti yang dilakukan oleh salah satu brand perlengkapan outdoor lokal yaitu EIGER Adventure yang dinaungi oleh PT Eigerindo Multi Produk Industri (MPI) telah menemani masyarakat sejak tahun 1989.
Kehadirannya atas dasar keinginan untuk selalu dapat mendukung rekan-rekan para pelaku dan komunitas dalam melakukan kegiatan petualangan luar ruang.
“Kekayaan alam tropis Indonesia sangat indah dan beragam. Untuk menunjang kegiatan sekaligus menemani perjalanan mereka dalam menikmati dan menjaga keindahan alam yang kita miliki, berkomitmen untuk terus-menerus melakukan riset dan pengembangan agar produk yang dihasilkan lebih baik dari sebelumnya. Terima kasih kepada seluruh Konsumen, Penggiat Alam terbuka, Pemerhati, dan Komunitas yang selalu memberikan masukan berharga untuk peningkatan kualitas dan pengembangan produk Eiger” kata Christian Hartanto Sarsono, Deputy CEO PT Eigerindo MPI. Rabu (17/3).
Memiliki tiga kategori produk, yakni Mountaineering, Riding dan Lifestyle 1989, yang mana masing-masing diproduksi melalui proses Designed-Developed-Tested agar dapat memberikan kualitas terbaik bagi konsumen.
Proses tersebut dimulai dari riset yang dilakukan secara rutin seperti memantau perkembangan tren dan menjelajahi berbagai daerah untuk mencari bahan-bahan unggulan dan inspirasi dari tradisi dan kebudayaan Indonesia, hingga berdiskusi bersama rekan-rekan komunitas dan penggiat aktivitas outdoor, guna mendapatkan wawasan dan informasi tentang kebutuhan dan preferensi di lapangan.
Sementara Adji Santoso, Deputy Managing Director PT Eksonindo MPI, yang merupakan perusahaan manufaktur penghasil produk EIGER menjelaskan, “Setelah melalui proses riset, selanjutnya dikembangkan menjadi design yang dilanjutkan dengan pembuatan proto sample dan dilakukan uji coba oleh tim Quality Control dan EIGER Adventure Service Team (EAST) di lapangan, khususnya pada produk-produk yang memiliki fungsi high technicality.”
“Jika tidak ada kendala dan sudah memenuhi kriteria yang ditetapkan, baru kami lanjutkan ke tahap produksi untuk didistribusikan secara masal. Proses tersebut mulai dari tahap digitalisasi dan dokumentasi pola, pemotongan bahan, penjahitan, pemasangan aksesoris, hingga pengepakan.” ujarnya.