Tak Ingin Petani Kelimpungan, Dewan dan Gubernur Tolak Impor Beras

“Sekarang kita tengah musim panen. Diperkirakan potensi luas panen saat ini mencapai 4,86 juta hektar atau mengalami kenaikan sekitar 1,02 juta hektar dibandingkan waktu yang pada 2020 yang sebesar 3,84 juta hektar,” ungkapnya.

Dengan kondisi seperti itu, ia meminta pemerintah untuk memenuhi penyediaan sekaligus cadangan beras dengan menyerap beras dan gabah dari petani Indonesia, bukan dari luar negeri.

“Karena itu, sebaiknya Presiden Jokowi menghentikan kebijakan impor beras. Sebab, saya yakin hasil panen para petani kita akan mampu memenuhi kebutuhan stok beras di tanah air. Ya, kita kebali ke swasembada beras lah. Insya Allah kita mampu kalau betul-betul dilaksanakan,” paparnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk menunda impor beras. Menurutnya, impor berpotensi membuat harga beras lokal turun, sehingga mengancam kesejahteraan petani. Apalagi, dalam waktu dekat, akan ada panen raya.

“Usul Jabar ke pemerintah pusat lebih baik menunda impor beras,” kata Emil.

Ia menuturkan, impor dapat dilakukan ketika stok beras dalam negeri defisit. Namun, saat ini, stok beras masih melimpah, terutama di Jabar yang kini dalam kondisi surplus.

“Kalau posisinya kita krisis beras, saya kira impor masuk akal, tapi kami surplus,” tuturnya.

Menurutnya, dirinya tidak ingin kebijakan impor beras mengancam kesejahteraan petani. Oleh karena itu, diperlukan manajemen waktu yang lebih matang terkait impor beras.

Selain itu, Kang Emil mengatakan bahwa Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Kabupaten Cirebon berharap impor beras tidak dilakukan saat menjelang panen raya.

“Tadi petani Cirebon curhat awalnya Bulog yang biasa membeli 120 ribu ton sekarang turun jadi 21 ribu ton,” ucapnya.

Solusinya, lanjut dia, ketimbang impor beras, ada baiknya membeli beras dari petani Jabar yang kini stoknya masih melimpah. Hingga April mendatang, stok beras Jabar surplus 320 ribu ton.

“Beras kita masih suprlus 320 ribu ton sampai bulan April, ini sudah berlebih banyak sekali. Jadi dari pada impor beras mending beli beras Jabar yang melimpah,” pungkasnya. (win)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan