Vaksinasi Tahap Satu di Kota Bandung Rampung

BANDUNG – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung Ahyani Raksanagara mengatakan, pemberian vaksin dosis satu di tahap pertama kepada sumber daya manusia kesehatan sudah rampung.

“Tahap satu selesai dosis pertama 100 persen dan dosis kedua 92 persen,” ujar Ahyani kepada wartawan di Kota Bandung, Senin (8/3).

Menurut Ahyani, setelah pemberian dosis vaksin Covid-19, tubuh penerima vaksin harus diberi waktu untuk pembentukan antibodi.

“Intinya setelah divaksin itu kan tubuh harus diberi waktu untuk membentuk antibodi, istirahat bagus, makan yang bagus. Istirahat yang cukup supaya badannya gak sakit. Intinya tetap jaga kesehatan olah raga pola makan yang bagus,” jelasnya.

Adapun vaksinasi Covid-19 tahap dua, pihaknya saat ini tengah menyelesaikan SDM Kesehatan yang belum tervaksinasi karena ada perluasan kriteria ataupun yang ditunda karena ada masalah medis. Vaksinasi tahap dua sudah menyelesaikan 50 persen pelayanan publik.

“Tahap dua ini kita menyelesaikan SDM Kesehatan yang belum tervaksinasi karena ada perluasan kriteria ataupun dia ditunda karena ada masalah medis,” bebernya.

Disinggung mengenai penyebaran Covid-19 di Kota Bandung saat ini, Ahyani menuturkan, angka kasus positif naik.

“Kalau angka positif naik tapi kesembuhan naik di atas nasional dan provinsi angka kematian di antara provinsi dan nasional. Karna tingkat kesembuhannya tinggi kita optimis tergangani kalau saja prokes dilakukan lebih disiplin apalagi ada PPKM ini,” tuturnya.

Ahyani juga turut menanggapi kemunculan varian baru dari Covid-19, yakni B117. Menurutnya, saat ini penanganan tengah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

“Kalau virus B117 varian baru dilaporkan pertama juga di daerah Karawang penanganan (pelacakan) dikoordinir jabar, untuk yang dari tingkat kotanya sebetulnya nomor satu pencegahanya protokol lesehatan (Prokes), 3M lebih ketat. Semua masyarakat memperketat protokol kesehatan,” ungkapnya.

Sejauh ini, kata Ahyani, Dinkes belum menemukan kasus Covid-19 serupa dengan yang pertama kali muncul di Karawang. “Belum (menemukan) kita belum diminta provinsi untuk menyisir kontak erat dari Karawang ke mana provinsi yang menugaskan,” tandasnya.

Kemunculan varian baru virus korona ini, kata Ahyani, tidak berdampak pada vaksin Covid-19 yang saat ini diberikan kepada masyarakat golongan tertentu. Pasalnya, virus baru tersebut masih tetap rumpun Covid-19.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan