JAKARTA – Jumlah kuota bantuan internet untuk membantu pembelajaran selama masa pandemi COVID-19 pada 2021 lebih kecil dibandingkan kuota bantuan internet pada 2020.
“Ada sedikit perbedaan dibandingkan bantuan kuota internet 2020. Untuk meningkatkan fleksibilitas penggunaan kuota internet itu, pada 2021 kami akan memberikan bantuan kuota yang lebih kecil dari tahun sebelumnya,” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim dalam pengumuman bantuan kuota internet 2021 secara daring yang dipantau di Jakarta, Senin, (1/3).
Namun, kuota yang diberikan pada 2021 adalah kuota umum yang dapat digunakan untuk mengakses seluruh laman dan aplikasi kecuali yang diblokir Kemenkominfo, dan yang yang tercantum pada situs resmi bantuan kuota data internet Kemendikbud yakni http://kuota-belajar.kemdikbud.go.id.
Sebelumnya pada bantuan kuota internet 2020, alokasi kuota yang diberikan yakni untuk peserta didik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebanyak 20 GB per bulan, peserta didik jenjang pendidikan dasar dan menengah 35 GB per bulan.
Sedangkan pendidik pada PAUD dan jenjang pendidikan dasar dan menengah 42 GB per bulan, untuk mahasiswa dan dosen 50 GB per bulan.
Seluruhnya mendapatkan kuota umum sebesar 5 GB per bulan, sisanya adalah untuk kuota belajar.
Sementara itu, bantuan kuota kali ini tidak lagi sebanyak itu. Untuk peserta didik PAUD mendapatkan 7 GB per bulan, peserta didik jenjang pendidikan dasar dan menengah (SD, SMP dan SMA sederajat) akan mendapatkan 10 GB per bulan, pendidik PAUD dan jenjang pendidikan dasar dan menengah akan mendapatkan 12 GB per bulan, dan mahasiswa dan dosen akan mendapatkan 15 GB per bulan.
Nadiem menambahkan perubahan alokasi itu berdasarkan masukan dari pendidik, peserta didik dan masyarakat.
“Jadi bisa digunakan untuk mengakses seluruh aplikasi pembelajaran, kecuali aplikasi yang diblokir yang kebanyakan adalah permainan maupun media sosial seperti Facebook, Instagram, Tiktok dan lainnya. Namun bisa digunakan untuk Youtube, dan bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran,” jelas Nadiem, dilansir dari Antara.
Ia menambahkan hal itu merupakan modifikasi yang dilakukan berdasarkan masukan dari masyarakat. Siswa, mahasiswa dan pendidik yang akan menerima bantuan kuota tersebut adalah semua yang menerima bantuan kuota pada November hingga Desember 2020 dan nomornya aktif akan otomatis menerima bantuan kuota pada Maret 2021. Kecuali yang total penggunaannya kurang dari 1 GB.