BANDUNG BARAT – Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat (KBB) terus melakukan vaksinasi Covud-19 tahap I untuk dosis I dan dosis II terhadap tenaga kesehatan (nakes).
Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan, saat ini pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap I dosis I terhadap nakes sudah mencapai 91,9 persen. Sementara dosis II baru menyentuh angka 63,4 persen.
“Untuk yang dosis I itu sisa sedikit lagi karena sudah mencapai hampir 92 persen, tapi kalau yang dosis II masih lumayan banyak, karena baru 63 persen,” ungkap Kepala Bidang P2P pada Dinas Kesehatan Bandung Barat Mulyana saat dihubungi, Kamis (25/2).
Dirinya menjelaskan jika target penyelesaian vaksinasi Covid-19 terhadap nakes agak molor karena ada beberapa kendala, seperti data yang belum bisa di-entry, perbedaan data nakes yang terdaftar, sampai nakes yang mengalami gangguan kesehatan.
“Termasuk banyak yang terkonfirmasi positif Covid-19, terus mereka ada komorbid, ada juga yang kita lakukan pendataan secara manual karena perbedaan data NIK dengan orangnya. Nah, hal itu jadi malah menghambat,” terangnya.
Belum lagi adanya aturan baru jika nakes yang lanjut usia dan penyintas Covid-19 boleh menjalani vaksinasi. Namun pelaksanaannya berbarengan dengan vaksinasi bagi pelayan publik dan kategori lainnya.
“Itu juga kan jadi kendala lagi, karena kita harus data berapa yang lansia, yang penyintas, jadi lama. Tapi memang vial vaksinnya berbeda dengan yang sebelumnya, mereka masuk jatah untuk tahap II,” bebernya.
Dirinya menyatakan target 100 persen vaksinasi bagi tenaga kesehatan di Bandung Barat bakal selesai dalam dua bulan atau sampai akhir bulan Maret.
“Targetnya sampai Maret semua nakes yang sudah terdaftar akan divaksinasi, tapi jumlah itu kan bukan keseluruhan nakes di Bandung Barat. Banyak yang belum terdaftar juga dan batal karena komorbid dan alasan lainnya,” terangnya.
Saat ini pelaksanaan vaksinasi terus dilakukan di 32 lokasi yang ditunjuk oleh Dinas Kesehatan. Kuota vaksinasi dalam sehari pun ditambah di masing-masing fasilitas kesehatan.
“Saat ini prosesnya terus berjalan di 32 puskesmas dan empat rumah sakit, yakni tiga RSUD dan satu rumah sakit swasta. Ada penambahan kuota juga, misalnya sehari biasanya 45 orang, sekarang ditambah jadi 60 orang,” tuturnya. (mg6)