BANDUNG – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Ahyani Raksanagara mengatakan, secara epidemiologi temuan kasus Covid-19 di Kota Bandung masih ditemukan, akan tetapi trennya menurun. Sementara dilihar dari tingkat kesembuhan cenderung meningkat dan angka kematian tidak melebihi angka nasional.
“Kejadian ini kan dari awal Maret 2020 sudah mau satu tahun dan sudah mengenai di seluruh wilayah, karena pergerakan aktivitas tidak dibatasi antar wilayah dan karena Kota Bandung ini kota jasa, kota terbuka, jadi resiko untuk penularan sangat tinggi dan pergerakan masyarakat sangat tinggi,” ungkapnya saat dihubungi, Rabu (24/2).
Menurut Ahyani, berdasarkan upaya yang telah dilakukan, pihaknya juga mampu menahan tidak terjadi ledakan di sistem kesehatan. “Kita secara konsisten melaksanakan 3T, jadi secara konsisten kita tracing dilakukan, lab dengan kemandirian punya BSL-2, kemudian treatment kita dapat menangani di rumah sakit, dan tingkat keterisian sekarang di 60%, kita tidak pernah sampai di atas 100% sehingga tida dapat ditangani,” jelasnya.
Ahyani menambahkan, adapun tantangan yang saat ini dihadapi berkenaan dengan ruang isolasi bagi yang bergejala maupun gejala ringan. Tak ayal, hal tersebut membuat Pemkot Bandung mendorong keberadaan ruang isolasi di kewilayahan.
Ahyani menambahkan, partisipasi masyarakat juga harus menjadi catatan. Terlebih saat ini dengan diberlakukannya pembatasan sosial berskala mikro (PSBM). “Misalnya sekarang PPKM/PSBM mereka berinisiatif melindungi lingkungannya masing-masing dengan cara membuat posko, mendata, membantu tracing, bahkan misalnya gotong royong membantu kebutuhan orang-orang yang sedang isoman,” tambahnya.
“Nilai-nilai seperti itu yang harus terangkat karena prjuangan melawan pandemi ini kerja kolektif jadi memerlukan ketahanan semua dan kesabaran semua, jangan ada yang lengah atau berkurang semangatnya,” sambungnya.
Disinggung mengenai efektivitas kebijakan PPKM terhadap penurunan kasus, Ahyani menuturkan, evaluasi kenaikan ataupun penurunan kasus tidak dapat dilakukan setiap hari. “Kalau evaluasi ini tidak bisa setiap hari, minimal dua minggu. Apakah dua minggu itu terjadi penurunan kasus atau hal lain,” tuturnya.
Meski tidak terjadi penurunan angka kasus Covid-19, kata Ahyani, terjadi penurunan tren kasus harian di Kota Bandung.