NGAMPRAH – Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat telah menerima distribusi vaksin COVID-19 dari Pemprov Jawa Barat sebanyak 2.270 vial atau setara dengan 22.700 dosis vaksin Covid-19.
Dosis vaksin Covid-19 tersebut nantinya akan diperuntukkan bagi 19 ribu sasaran, terdiri dari pelayan publik, lansia tenaga kesehatan, dan non tenaga kesehatan, pedagang, guru, TNI/Polri, serta wartawan.
Kepala Bidang P2P pada Dinas Kesehatan Bandung Barat Mulyana mengatakan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 sendiri masih belum dipastikan kapan.
“Sudah terima dosis terbaru untuk 19 ribu sasaran, tapi kalau dosis vaksinnya tidak ada yang rusak atau terbuang bisa untuk 22 ribu orang. Rencananya besok, tapi baru akan dipastikan nanti malam,” ungkap Mulyana saat dihubungi, Rabu (24/2).
Mulyana menyebut saat ini belum ada data para penerima vaksin secara keseluruhan sebab pendataan dilakukan secara topdown. Namun pihaknya tetap melaksanakan vaksinasi berdasarkan data real.
“Selama sudah ada data by name by adress dan NIK-nya ada, maka vaksinasi tetap kita laksanakan. Kalau baru ada 100 ya berarti segitu dulu, besok menyusul lagi sampai tercapai semua targetnya,” kata Mulyana.
Soal jumlah dosis yang tak sesuai dengan penerimanya, Mulyana menjelaskan jika hal itu berdasarkan kondisi vial vaksin Covid-19 yang diterima.
“Jadi satu vial 10 dosis itu tidak mesti bisa dipakai semua karena pasti ada yang rusak atau ada yang terbuang. Berdasarkan arahan dari Kemenkes juga satu vial itu sudah bisa digunakan 8 sampai 9 dosis sudah sangat bagus. Jadi pasti jumlah dosis tidak akan sama dengan penerimanya,” jelasnya.
Pihaknya belum bisa menargetkan berapa lama proses vaksinasi Covid-19 tahap II termin 1 bisa selesai dilaksanakan sebab pendataan pun masih berjalan sampai saat ini.
“Intinya kita jalan dulu vaksinasi, karena kalau soal target itu bingung juga sekarang kan pendataan masih berjalan. Kalau mau menunggu semua data terkumpul, ya tentu enggak akan berjalan nanti vaksinasinya,” tandasnya. (mg6)