Warga Manglayang Regency Manfaatkan RTH Jadi Tempat Edukasi dan Panahan

BANDUNG – Ruswandi, Ketua RW 28 Manglayang Regency bersama warga sekitarnya memanfaatkan RTH (Ruang Terbuka Hijau) Kampung Jamparing menjadi lahan edukasi untuk mengenalkan alam serta menjadi lahan untuk rekreasi.

Ide tersebut berawal dari obrolan warung kopi bersama warga serta pengurus lingkungan sekitar mengenai lahan Kampung Jamparing yang merupakan RTH (Ruang Terbuka Hijau).

RTH Kampung Jamparing kemudian menjadi fasum (fasilitas umum) dan fasos (fasilitas sosial) perumahan Manglayang Regency yang sudah diserahterimakan kepada Pemkab Bandung pada 2013.

“Daripada lahan tidak ada yang mengelola, saya bersama masyarakat lingkungan ini, kita berdayakan lahan tersebut agar bisa mendapat nilai lebih. Sehingga terpikirkan untuk membuat pariwisata yang berbasis lingkungan, terutama yang memiliki fungsi ekologi, konservasi, edukasi dan rekreasi,” tutur Ruswandi, Ketua RW 28 Manglayang Regency kepada Jabar Ekspres.

Tanah ini merupakan lahan konservasi sehingga konsep pemanfaatannya tidak mengubah tatanan serta kondisi alamnya secara masif. Selain itu, pemberdayaan lahan juga akan mengikuti kontur alam.

Pemanfaatan RTH Kampung Jamparing menjadi lahan edukasi dan rekreasi terinspirasi dari beberapa taman seperti di Jakarta RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak) dan tempat-tempat rekreasi alam.

Ruang hijau ini berlokasi di Jalan Tamansari Manglayang Regency, Cileunyi, Kabupaten Bandung. Saat ini, Kampung Jamparing terbuka untuk umum dan masyarakat luar, instansi, ataupun swasta yang ingin melakukan gathering serta sekolah-sekolah yang ingin melakukan edukasi atau rekreasi di alam. Pengunjung bisa datang dan memanfaatkan lahan tersebut selama tidak merusak. Akan tetapi, Kampung Jamparing masih dalam proses pengembangan lahan. Sejauh ini, pengunjung bisa menggunakan area RTH untuk latihan panahan, namun fasilitas wisata masih dalam proses.

Ketua RW 28 Ruswandi saat melihat kolam ikan buatan

“Kampung Jamparing ini masih dalam proses perkembangan dan perencanaan kedepannya.”

Selain memanfaatkan sebagai lahan edukasi dan rekreasi, Ruswandi ingin lahan tersebut menjadi jogging track, serta membuat budidaya.

“Taman-taman, objek panahan untuk kegiatan awal, kemudian kegiatan budidaya kolam terpal, dan InsyaAllah rencana ingin membuat permainan tradisional anak-anak, flying fox, serta permainan halang rintang (outbound),”paparnya. (Mg4)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan