DAGO – Kelurahan Dago memutuskan untuk menjalankan PPKM Mikro Tingkat RT/RW. Hal tersebut merupakan imbas dari tingginya jumlah kasus positif Covid-19 yang menginfeksi warga di Kel.Dago, Kecamatan Coblong itu.
Lurah Dago Nurliawati Affandi mengatakan, banyak warga yang terpapar dikarenakan tingginya mobilitas.
“Yang terjadi ini adalah klaster rumah ya, ini karena aktivitas warga yang begitu padat, sering keluar-masuk seperti itu,”ujar Lurah Dago, Nurliawati Affandi ketika ditemui di Kantor Kelurahan Dago, Jl. Ir. Juanda Kecamatan Coblong, Kota Bandung pada Jumat, (19/2).
Dari 13 RW yang terdapat di Kelurahan Dago, tiga di antaranya menjalani karantina wilayah yaitu RW 4,5 dan 11. Untuk RW 4 dan 5 itu masuk ke zona kuning, sedangkan RW 11 itu zona oranye. Total akumulasi di zona kuning sebanyak 39 dan oranye sebesar 15. Namun jumalah itu setiap harinya mengalami penurunan.
Dia menyebutkan bahwa karantina wilayah tingkat RT/RW sudah mulai sejak 15 Februari lalu dan akan berakhir pada 28 Februari mendatang. Akan tepai, tidak menutup kemungkinan masa karantina ditambah jika angka positif belum berangsur-angsur turun.
Selama menjalani PPKM Mikro para warga tidak diperkenankan beraktifitas diluar. Sedangkan untuk kebutuhan sehari-hari akan dibantu melalui lumbung konsumsi.
“Di wilayah tanggung jawab saya ini ada yang namanya itu lumbung kelurahan, di mana hal itu didapat dari para donatur. Lalu nantinya akan diberikan kepada warga yang kena dampak Covid-19 supaya tetap bisa bertahan,”terangnya.
Untuk mengantisipasi penyebaran virus korona ke warga lainnya, pihaknya secara rutin melakukan penyemprotan disinfektan melalui posko-posko yang dibuat.
”Posko-posko ini untuk mencegah warga luar maupun dalam yang tidak berkepentingan untuk masuk ataupun ke luar dari lingkungan RW,”ucap dia.
“Posko dijaga 24 jam oleh relawan dari karang taruna dan para warga terkait. Mereka sudah diedukasi secara baik dan benar layaknya profesional,” tambahnya.
Selain itu, pihak terkait di wilayah adminitrasinya juga gencar melakukan tindakan pencegahan penyebaran Covid-19.
““Kami bersama Satgas, Bhabinkamtibmas, Babinsa, relawan dan para Ketua LKK (LPM, Forum RW, PKK, KIM, Karta) melakukan penyemprotan disinfektan tiga kali seminggu, pemberian masker gratis dan giat melakukan siaran keliling atau woro-woro kepada warga. Kami berharap hal ini bisa menjadi solusi dari permasalahan ini,” pungkasnya. (mg1)