BANDUNG – Program studi Fotografi dan Film di Universitas Pasundan tetap melakukan kuliah berbasis online. Walau perkuliahan dilakukan secara online tidak menjadikan sebuah hambatan para mahasiswanya dalam belajar. Hal ini menjadikan sebuah pembelajaran baru untuk tetap menjadi seorang yang kreatif.
“Dimasa pandemi merupakan saat-saat sulit untuk semuanya, bukan hanya dalam perkuliahan, saat bergaulpun sulit. Hampir semua bidang dan semua elemen masyarakat sulit untuk bertatap muka. Tapi karena ini dalam dunia pendidikan yang sifatnya harus tetap berjalan, dan tidak ada istilah berhenti. Karena sekarang banyak sekali media elektronik atau online jadi kuliahnya dijalani secara online. Baik pemerintah ataupun lembaga belum mengijinkan untuk belajar tatap muka secara langsung,” terang Rahmadi S. Sn., M.Sn ketua Program Studi Fotografi dan Film Unpas.
Kegiatan belajarpun tetap dilakukan secara tatap muka, hanya melalui virtual online atau yang lebih sering didengar dengan daring. Dalam pembelajarannya, mahasiswa diberikan materi secara online sebagai panduan untuk belajar.
“Untuk saat ini perkuliahan masih dilakukan secara online, melalui UBL untuk mengisi daftar hadir, dan juga pemberian materi yang nantinya bisa di unggah atau di download oleh mahasiswa. Untuk pembelajaran, dan diskusi di lakuan tatap muka secara online melalui zoom,” lanjut Rahmadi.
Materi yang telah diberikan harus dikembangkan oleh mahasiswa, dan dijadikan sebuah karya yang akan menjadi sebuah portofolio untuk masing-masing mahasiswa.
“Dalam program studi fotografi dan film memang lebih banyak belajar secara praktek, apalagi memasuki semester tiga keatas. Karena untuk saat ini kita belajar secara online, disini mahasiswa harus mengembangkan kreatifitasnya. Kreatifitas yang dimaksud bukan hanya dalam hal teori saja, melainkan dalam hal praktik yang harus dilakukan secara mandiri melalui materi yang telah diberikan. Seperti dalam pemembuatan sebuah proyek foto atau film. Contoh membuat sebuah konten youtube untuk tugas mahasiswa dipersilahkan untuk mengeksplor kreatifitasnya, namun tetap harus melakukan asistensi kepada dosen pengajar untuk mendiskusikan projek yang dikerjakanya. Materi yang di berikan dan telah dikembangkan akan menjadi sebuah modal untuk portofolio,” tuturnya. (Mg1/wan)