Golkar Salurkan Bantuan Warga Terdampak Banjir di Subang

SUBANG – Partai Golkar Jabar menyelurkan bantuan bagi warga yang terdampak banjir di Dusun Galian, Desa Patimban, Kabupaten Subang, yang terendam banjir tahunan, Sabtu (13/2) lalu.

Bendahara Umum Partai Golkar Jabar, Djoko Roespinoedji mengatakan, batuan yang salurkan tersebut berupa sembako dan obat-obatan.

Kata Djoko, wilayah tersebut merupakan salah satu lokasi yang terdampak banjir bandang yang terjadi pada Senin (8/2) lalu.

“Termasuk paling parah semenjak tahun 2014. Mereka terisolir, akses jalan tertutup luapan air sungai, ditambah dengan aliran listrik yang terputus,” ujar Djoko, yang juga menyerahkan langsung bantuan tersebut.

Kata dia, bantuan tersebut salah satu bentuk kepedulian Golkar Jabar untuk meringankan kebutuhan warga yang terdampak banjir.

Djoko pun mengaku, merasakan dan melihat penderitaan warga terdampak itu. Di samping itu mereka juga kesulitan mendapatkan air bersih.

“Saya mewakili pimpinan Golkar Jabar, menyampaikan salam hormat kepada warga dan turut prihatin yang mendalam atas musibah ini,” kata Djoko kepada awak media, baru-baru.

“Semoga banjir tahunan ini juga bisa teratasi dengan baik. Sehingga tidak membuat masyarakat menderita,” harapnya.

Menurutnya, banjir tahunan di Kabupaten Subang dan sekitarnya perlu mendapat perlakuan khusus agar bisa merevitalisasi kondisi dan meminimalisir dampaknya.

“Kondisi yang tidak bisa dihindari tetapi paling tidak diminimalisir sehingga berkurang dampaknya,” papar Djoko.

Ia menambahkan sebagai saudara sebangsa setanah air, rasa peduli harus dibangun, tidak memandang suku, ras  dan agama,

“Pada prinsipnya kami di partai Golkar ingin membantu sesama yang terkena musibah,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua DPD Golkar Kabupaten Subang sekaligus Wakil DPDR Kabupaten Subang,  Elita mengatakan, bahwa banjir tahunan tetap terjadi karena pemerintah hanya ngobatin bukan mencegah.

“Banjir ini terjadi setiap tahun. Karena yang diobati banjir, bantuan turun. Tidak dipikirkan mencegah banjirnya. Mencegah lebih baik daripada mengobati. Sama dengan lingkungan. Sungai-sungai semua dari hulu ke hilir dangkal. Berarti solusinya yang pertama adalah normalisasi sungai,” tambah Elita. (bbs/tur)

Tinggalkan Balasan