Realokasi kapasitas 3G ke 4G yang dipercepat selama periode satu tahun di 2020 juga dilakukan perusahaan seiring dengan adanya penurunan trafik penggunaan layanan 3G yang hanya mencapai kurang dari 10% dari total trafik data. Meskipun demikian, upaya mengurangi umur aset 3G yang berguna tersebut sejalan dengan tujuan untuk menghasilkan penghematan depresiasi yang akan meningkatkan profitabilitas di masa depan.
Sepanjang 2020, XL Axiata mengenalkan sejumlah penawaran baru. Antara lain untuk pelanggan layanan prabayar ada XL Xtra Unlimited Turbo, dan Unlimited 1 jam. Untuk pelanggan paskabayar ada Prio Flex dan myPRIO unlimited. Bagi pelanggan AXIS tersedia Edu-Pack, Owsem 48GB + Unlimited Games 30 hari, dan Bronet 24 Jam 8GB 7 hari, Selain itu, juga diluncurkan paket XtraBelajar sebagai salah satu dukungan para pelajar dan mahasiswa guna dalam rangka mendukung program Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Pemanfaatan digital IT, artificial intelligent dan data analytics juga terus dilanjutkan perusahaan untuk mengidentifikasi apa saja kebutuhan setiap segmen pelanggan atas layanan telekomunikasi dan data. Dengan demikian perusahaan bisa lebih tepat dalam pembuatan produk layanan baru yang memang dibutuhkan setiap segmen pelanggan. Selain itu, penawaran produk juga bisa lebih terarah, sesuai dengan karakter setiap segmen.
Pandemi Covid-19 tidak menghalangi XL Axiata untuk terus membangun jaringan. Hingga akhir 2020, XL Axiata tercatat memiliki total lebih dari 144 ribu BTS. Jumlah ini meningkat sekitar 11% YoY. Dari total sebanyak itu, 54.297 merupakan BTS 4G. Jika dilihat dari luas cakupan wilayah, jaringan 4G milik XL Axiata telah melayani pelanggan di 458 kota/kabupaten di hampir semua provinsi yang ada di Republik Indonesia.
Guna menyiapkan jaringan menuju 5G, XL Axiata juga terus melanjutkan proses fiberisasi jaringan. Fiberisasi ini untuk mendukung peningkatan kualitas jaringan data di setiap area karena salah satu manfaat dari proses ini adalah kapasitas jaringan transport menjadi lebih besar. Fiberisasi terbukti mampu meningkatkan kualitas jaringan untuk menopang sejumlah layanan data dengan kapasitas besar, seperti antara lain live video streaming.
Dari sisi kondisi finansial, neraca perusahaan tetap sehat dengan saldo kas yang lebih tinggi setelah mendapat tambahan dari hasil penjualan menara. Free Cash Flow (FCF) juga ada pada tingkat yang sehat, yaitu sebesar Rp 6,46 triliun atau meningkat hingga 76% YoY. XL Axiata saat ini juga tidak memiliki pinjaman dalam denominasi US Dollar, sebesar 67% di antaranya berbunga floating dan masa jatuh tempo yang tidak bersamaan