Wood pellet sendiri merupakan bahan bakar alternatif yang terbuat dari serbuk kayu. Manfaat utama dari produk ini selain untuk bahan pembakaran pada pemanas ruangan, juga dimanfaatkan untuk bahan bakar tungku masak.
“Selain digunakan untuk bahan bakar tungku, juga untuk bahan bakar pembangkit tenaga listrik dan pemanas ruangan,” cetus Senja.
Menurut Senja, di wilayah Kota Depok sendiri keberadaan pabrik pengolahan limbah ranting untuk bahan bakar wood pellet belum ada, dan satu-satunya yang ada di Depok hanya lah milik Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Depok yang saat ini sedang dikelolanya.
Senja menambahkan, alasan dibangunnya pabrik pembuatan wood pellet dari bahan baku sampah ranting selain memanfaatkan limbah ranting yang tidak terpakai, juga bertujuan mendorong kehadiran industri serupa di Kota Depok yang sampai saat ini terbilang minim.
“Karena ini masih tahap percobaan, diharapkan ke depan bisa menjadi percontohan bagi yang lain,” tutur Senja.
Untuk bahan baku industri, kata dia, pihaknya mendapatkan itu dari sukarela masyarakat. Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan DLHK Kota Depok untuk pemasokan limbah ranting yang sudah tidak terpakai.
“Saat ini kami masih mengandalkan kesukarelaan warga yang mau membuang sampah (ranting bekas tebangan pohon) ke sini. Selain itu, kami juga mendapatkannya dari kerja sama dengan DLHK Kota Depok,” pungkas Senja.(Haris/wan)