RANCAEKEK – Bandung memang gudangnya kuliner, beragam camilan sampai makanan berat mudah kita jumpai dari tengah Kota Bandung hingga ujung Wilayah Bandung Timur. Tak ada salahnya mencicipi camilan tradisional. Salah satunya Opak Linggar cemilan khas di Kawasan Bandung Timur.
Rumah rumah pengrajin camilan ini pun dapat ditemukan dengan mudah ketika kita masuk ke beberapa kampung yang ada di Desa Linggar Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung.
Opak Linggar warnanya kecoklatan memiliki bentuk bundar dengan bidang datar yang bergelombang, berdiameter sekitar 5 (lima) cm, pula dipenuhi bercak hitam kecoklatan bekas panggangan yang membuatnya terlihat eksotis.
Bahan dasar pembuatannya Opak Linggar yakni dari tepung beras.Opak Linggar memiliki tiga jenis varian yakni opak asin, opak manis, opak jetruk yang lebih terasa kelapa parutnya.
“Berbeda dengan opak di Daerah lain, rasanya lebih gurih, ngepros, “ kata salah seorang pengrajin, Uking (59) kepada jabarekspres.com, Jum’at (5/2).
“Rahasianya menjaga resep turun temurun dari Tahun 70-an, bahan dasarnya dua campuran tepung beras yang berkualitas” tambahnya.
Soal harga, Opak Linggar dibanderol Rp12.500/bungkus. Setiap bungkus berisi 25 opak. Ada pula yang dijual kalengan. Satu kaleng berisi 170 opak dibanderol Rp120.000. “Kalau yang kaleng biasanya untuk orang yang membuat pesta pernikahan, atau yang beli borongan buat jual lagi,” terang Uking.
Dia melanjutkan, pembuatan opak masih dilakukan dengan cara-cara tradisional. Hal itu dilakukan untuk menjaga citarasa Opak Linggar tidak berubah.
“Pernah pakai mesin enggak mau ngembang. Enggak seperti ditumbuk. Masih tetap lesung batu. Pembakarannya juga menggunakan hawu bahan bakarnya arang,” ungkapnya.
Di Bandung Timur, lanjut Uking, sentra pembuatan Opak hanya terdapat di Desa Linggar. Karenanya, tak heran jika Opak Linggar bisa dikenal luas. Opak Linggar juga kerap dibeli pemborong untuk dipasarkan ulang di daerah lain.
Di masa Pandemi Covid-19, pembuatan dan penjualan Opak Linggar kena imbasnya dikarena pemebeli mungkin takut.
“Sekarang mah lumayan sepi, bikin juga gak tiap hari begitu juga yang membeli kareras musim corona mah pada susah kesininya” pungkasnya. *