JAKARTA – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin akan menambah tenaga dan anggaran untuk upaya promotif dan preventif kesehatan guna menciptakan masyarakat Indonesia yang sehat sehingga mengurangi jumlah kunjungan pasien ke rumah sakit.
“Yang harus kita perjelas agar waktu, uang, dan tenaga yang kita miliki lebih banyak di sisi promotif dan preventif,” katanya dalam acara kolaborasi puskesmas yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dipantau secara daring di Jakarta, Senin, (1/2).
Ia mengatakan dalam konteks di luar pandemi, masa depan sistem kesehatan Indonesia berada di puskesmas dengan upaya promotif dan preventif kesehatan masyarakat, karena apabila Indonesia secara terus-menerus melakukan program kesehatan dari sisi kuratif atau pengobatan pada pasien, anggaran kesehatan tidak akan bisa memenuhinya sampai kapan pun.
“Kalau semuanya kita lihat dari sisi rumah sakit atau dari sisi kuratif, ‘cost’-nya mahal sekali. Di seluruh dunia biaya kesehatan itu di atas pertumbuhan ekonomi, jadi tidak mungkin. Seperti belanja ibu selalu naik lebih tinggi dari gaji suami, itu sangat tidak berkesinambungan,” kata dia, dilansir dari Antara.
Oleh karena itu, Menkes menekankan strategi program kesehatan di Indonesia saat ini harus lebih banyak fokus bukan mengobati orang sakit, tetapi menciptakan orang yang sehat sehingga tidak harus diobati di rumah sakit.
“Kita strateginya harus lebih banyak ke arah preventif dan promotif, dibandingkan dengan strategi kesehatan kuratif,” kata dia.
Menurut Budi, pandangan mengenai upaya promotif dan preventif yang harus lebih ditingkatkan tersebut mudah dipahami, bahkan oleh orang awam sekalipun.
Sebagai manusia, kata dia, setiap orang secara alamiah pasti menginginkan hidup sehat dibandingkan dengan harus dirawat di rumah sakit.
Selain itu, secara sisi ekonomi pun akan menjadi jauh lebih baik apabila setiap orang bisa sehat dan bekerja dibandingkan dengan harus berada di rumah sakit dan tidak bisa melakukan pekerjaan sehari-hari.
Strategi promotif dan preventif kesehatan masyarakat ini, menurut dia, harus dilakukan oleh puskesmas sebagai fasilitas kesehatan yang berada paling dekat dengan masyarakat.