Dibela Oleh Pendeta Gilbert, Abu Janda Semakin Merasa Benar

JAKARTA– Pendeta Gilbert Lumoindong ikut mengomentari kontroversi Permadi Arya alias Abu Janda soal dugaan rasis ke Natalius Pigai.

Menurut Gilbert, cuitan Abu Janda soal evolusi ke Pigai mempunyai makna yang multi tafsir.

“Evolusi adalah multitafsir. Jadi apakah itu teori evolusi Darwin, sementara kalau kita baca sejarah evolusi itu mulai dari abad ke-6, ke-7 SM dari Aristoteles yang membahas evolusi. Baru abad ke-19 lah ada teori yang namanya teori evolusi,” kata Gilbert dalam keterangannya Jumat (29/1) dilansir dari fin.co.id.

Gilbert menilai, yang dimaksudkan Abu Janda tidak ada unsur penghinaan ke Natalius Pigai. Bahkan dia menyebut Abu Janda seorang yang cinta NKRI dan Pancasilais.

“Mas Abu Janda ini adalah seorang yang sangat mencintai perbedaan, sangat menghargai perbedaan dan beliau sudah final dengan istilah ‘minoritas mayoritas’ dan secara sejarah kehidupan beliau bukan orang yang suka menghina, tetapi beliau adalah orang yang kritis terhadap tekanan-tekanan terhadap Pancasila dan keberagaman,” kata dia.

Melihat dirinya dibela oleh Pendeta, Abu Janda merasa dirinya berasa di posisi yang benar. Abu Janda kemudian berterimakasih kepada Pendeta Gilbert.

“Saat kita dibela oleh pemuka agama lain, insyaaallah kita sudah hidup dengan benar. Pendeta Gilbert Lumoindong buka suara.. ‘evolusi’ multitafsir tidak bisa dikaitkan dengan teori Darwin. Terima kasih pak @PastorGilbertL good bless your kind heart sir,” tulis Abu Janda di twitternya.

Sebelumnya, Permadi Arya atau Abu Janda ini jadi bahan perbincangan hangat setelah dipolisikan oleh aktivis KNPI atas tuduhan rasis kepada Natalius Pigai. Laporan tersebut diterima dengan nomor: LP/B/0052/I/2021/Bareskrim pada Kamis 28 Januari 202. (Fin.co.id). 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan