SUMEDANG – Seperti diketahui sebelumnya bahwa wilayah Desa Cihanjuang Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang pada Sabtu, (9/1/21) lalu sempat dilanda musibah banjir serta tanah longsor.
Terkait hal itu, para korban longsor serta korban terdampak terpaksa tinggal di tenda pengungsian sementara hingga disediakan tempat sambil menunggu proses dilakukannya relokasi.
Sementara mengenai para korban terdampak, Sekretaris Daerah (Sekda) Sumedang, Herman Suryatman mengatakan bahwa kebutuhan dasar para pengungsi tercukupi.
“Nah teman-teman perlu diinformasikan bahwa yang 131 kata ini sembari Kami sedang mendalami untuk relokasi permanen ada dua alternatif,” kata Herman kepada wartawan pada Selasa, (26/1/21).
Adapun alternatif tersebut yang pertama di Tegalmanggung, relokasi terpusat di tanah kas desa, sementara yang kedua relokasi mandiri dan diketahui akan diarahkan di Perumahan El Hago di Desa Haurgombong.
“Kami ingin yang terbaik bagi masyarakat yang hasilnya nanti setelah selesai itu ditempati, bukan hanya relokasi pendekatan proyek tapi relokasi yang tertutup dan masyarakat ini masih didalami masa transisi sampai dengan nanti lokasi terbangun,” ujarnya.
Sementara untuk sebagian Kartu Keluarga (KK), Herman menuturkan bahwa nantinya akan diberikan hunian sementara sampai relokasi permanen selesai dan siap untuk dihuni.
“Yang 131 KK ini 33 plus yang 98 kurang lebih itu akan kami berikan dana hunian sementara, sehingga masa transisi juga nyaman untuk masyarakat sampai dengan nanti kami antarkan ke lokasi permanen,” imbuhnya.
Selain itu, kata sekda, para pengungsi akibat terdampak bencana longsor Cihanjuang diberikan kegiatan supaya tetap produktif.
“Kami ada bantuan dari BLK jadi ada trauma healing tapi melalui pelatihan produktif jadi ada pelatihan membuat kue, pelajaran asap menjahit khusus untuk para pengungsi,” tutur Herman. (mg10)