BANDUNG – Barcelona, sebuah klub yang bertabur pemain bintang, akademi menjanjikan, serta klub dengan gelimang sejarah gemilang nan mempesona asal Catalan ini, mesti pasrah dihimpit kondisi finansial yang buruk. Bahkan, terancam bangkrut.
Dilaporkan, Barca telah meminta sejumlah bank untuk menunda pembayaran hutang sehingga klub dapat menghindari kebangkrutan tersebut.
Berdasarkan laporan El Confidencial via Football Espana , Klub berjuluk The Catalonians tersebut sampai harus meminta sebuah dispensasi kepada Goldman Sachs, Allianz, Barings, Amundi dan Prudential.
Hal demikian dilakukan pihak Barca berkaitan dengan masalah finansial yang sedang mereka alami, termasuk mendesak sejumlah pihak-pihak tersebut untuk menghilangkan pembayaran sekitar £ 178 juta.
Klub Catalan itu tercatat memiliki hutang dengan total € 1,173 juta (sekitar Rp 20 triliun), dilansir El Mundo.
Dari jumlah tersebut, sebesar € 730 juta dikatakan akan jatuh tempo dalam jangka pendek, dan lebih buruk lagi, € 266 juta di antaranya terhutang ke bank sebelum 30 Juli.
Bagian terbesar (€ 90 juta) dari bagian terakhir yang terhutang kepada bank adalah milik Goldman Sachs.
Adapun Oktober lalu, pihak klub sebenarnya telah mengumumkan bahwa hutang klub telah berlipat ganda.
Hutang klub tersebut telah meroket dari £ 193 juta menjadi £ 434 juta dalam waktu 12 bulan, dari Juni 2019 hingga Juni 2020.
Imbasnya, klub telah melakukan pemotongan pada skuad tim utama dalam upaya untuk mengurangi tagihan gaji, dengan £ 71 juta termasuk dipotong dari penjualan Nelson Semedo, Arthur, Ivan Rakitic, dan Marc Cucurella.
Dikutip dari Mail Online, gaji yang dibayakarkan Barcelona pada skuad yang bertabur bintang Barcelona ini memang diketahui memakan biaya, dikatakan bahwa gaji yang harus dibayar totalnya hampir 70 persen dari anggaran klub.
Total nilai dari tagihan untuk menggaji para pemain tersebut berada di atas peraturan La Liga, yakni 70 persen.
Selain persoalan finansial dan kebangkrutan, kondisi manajemen Barca pun bertambah ruwet dengan gejolak cukup besar yang terjadi di klub sejak musim panas lalu.
Yaitu, mengenai perseteruan Lionel Messi dengan Josep Bartomeu yang meledak ke ranah publik dan membuat sang pemain Argentina itu ingin memaksa keluar dari klub. (bbs/*)