BANDUNG – Penggunaan tanah wakaf untuk dipakai kembali agar dapat memberi dampak terhadap sesama saat ini sedang terus digaungkan oleh lembaga independen publik, Sinergi Foundation.
Hal itu disampaikan oleh CEO Sinergi Foundation, Asep Iriawan, ketika memberikan pemaparan mengenai program tersebut di Gedung Wakaf 99, Jalan Sidomukti , Bandung, Senin(25/1) siang.
“Bahwa dana wakaf itu bisa membiayai di sektor riil, kenapa sektor riil yang kami coba untuk singgungkan, karena disitu ada multiplier effect-nya,” ucap Asep.
Dalam multiplier effect tersebut menyinggung soal sektor riil dan kebutuhan akan tenaga kerja.
Sektor riil dapat membantu perekonomian suatu negara secara signifikan, apalagi ketika di suatu negara tersebut sedang terjadi resesi.
“Itu jadi salah satu andalan negara (sektor riil) karena nantinya akan membutuhkan banyak tenaga kerja,” ucapnya.
Hal tersebut diharapkan dapat merubah stigma masyarakat yang memiliki pandangan bahwa tanah wakaf hanya bisa dpakai untuk pembangunan masjid atau kuburan.
“Jadi hal tersebut yang ingin kita coba ubah, menjadikan tanah wakaf untuk dapat dipakai sehingga bisa memberikan kesempatan di sektor riil itu,” ujarnya.
Hingga saat ini, laba yang didapat dari unit bisnis Sinergi Foundation mampu menghasilkan miliaran rupiah.
“Tahun 2019 lalu itu kita menghasilkan sekitar 1,5 miliar , dan tahun berikutnya yaitu pada 2020 naik menjadi 1,8 miliar, Alhamdullilah terus meningkat di tahun 2020 lalu walaupun kita tahu kemarin pandemi melanda Indonesia,” ucap Asep yang dijuluki Wakafpreneur itu. (Mg5)