“Pokoknya gelap. Jalan pun licin. Bahkan ketika jalan pun lumpur menempel di hamparan sendal,” katanya.
Saat mendata, ia berada di sana bersama orang-orang dari Basarnas, BPBD Sumedang, perangkat Kecamatan, Polsek Cimanggung, Danramil dan para jurnalis yang hendak meliput.
Di bahu jalan titik longsor, ia mendampingi Kasi Sosial mendata, terdapat tiga mobil dan beberapa motor yang digunakan petugas. Salah satunya, mobil Ambulance, mobil Polsek Cimanggung, dan mobil BPBD Sumedang.
Selang sekitar satu jam di lokasi longsor, kata dia, terdengar suara gemuruh yang cukup kencang. Iapun berpikiran terjadi longsor susulan. Masyarakat sekitar dan orang-orang yang masih berada di sana untuk mendata berlari berhamburan, menjauhi bebatuan.
“Rrrrrrrrrg, longsor, longsor, longsor. Saya mendengar suara teriakan itu. Entah siapa yang berteriak. Tapi orang-orang berlarian,”ujarnya sembari memperagakan.
Ia mengaku, orang-orang yang berada di sekitarnya berlari ke berbagai arah. Ia bingung dan tidak tahu harus mengikuti jalur penyelamatan yang mana. Saat melihat Kapolsek Cimanggung menyelamatkan diri dengan berlari ke arah bawah, iapun mengikutinya.
“Sumpah bingung harus ikut kemana, ada yang ke kiri, ke kanan dan ke bawah. Bahkan ada juga yang lari keatas. Tapi pas mau lari saya melihat pak Kapolsek. Akhirnya saya mengikuti arah beliau,”tuturnya.
Ia menjelaskan, saat berlari semua orang saling mendorong. Kondisi jalan pun licin. Ia terjatuh dan terguling-guling hingga beberapa meter ke bawah. Ia memutuskan untuk melepas dan meninggalkan sendal yang menghambat larinya agar ia bisa berlari lebih kencang dan tak licin.
“Lari ke bawah tapi saling berdorongan, dan akhirnya saya terguling beberapa meter ke bawah. Gubrag, gubrag, gubrag,” katanya sembari membayangkan.
Mesti sudah terjatuh, ia berusaha tetap berlari dari kejaran material longsoran yang hampir menimpanya. Suasana mengerikan terbayang di benaknya bila ribuan kubik tanah dan bebatuan menimpa dirinya.
Saat merangkak, terlihat ada kendaraan di depannya dan belakangan ini diketahuinya kalau kendaraan itu milik tim evakuasi dari BPBD Kabupaten Sumedang.
“Saya tak bisa berlari lagi, karena kondisi terjatuh dan licin. Saya tidak berpikir panjang lalu masuk ke kolong mobil itu untuk menyelamatkan diri dari kejaran longsoran tanah walaupun kendaran itu sempat bergeser ketika saya berlindung di bawahnya,” jelasnya.