JAKARTA – Proses pencarian terhadap korban tragedi Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ-182 rute Jakarta-Pontianak dilanjutkan hari ini (11/1) di di sekitar perairan Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan kondisi cuaca cukup mendukung untuk proses pencarian di hari ketiga ini.
Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo, Senin mengatakan prakiraan cuaca untuk pencairan dan penyelamatan korban pada hari ini cukup mendukung.
“Untuk pagi hari di sekitar Pulau Lancang dan Pulau Laki diperkirakan akan terjadi hujan ringan dengan kecepatan angin sekitar 10 sampai 20 knot dari arah Barat Laut dengan ketinggian gelombang 0,5 sampai 1 meter,” katanya dalam keterangan tertulis di jpnn.com, Senin (11/1).
Eko mengatakan, kemudian pada siang dan sore hari cuaca diperkirakan berawan dengan kecepatan angin antara 8 sampai 15 knot serta ketinggian gelombang sekitar 0,5 sampai 1 meter.
“Kemudian pada malam hari juga diperkirakan hujan ringan, kecepatan angin 8 sampai 15 knot dan ketinggian gelombang sekitar 0,5 sampai 1 meter,” ujarnya.
Eko mengatakan, kondisi seperti itu diperkirakan akan terjadi dalam tiga sampai empat hari ke depan sehingga bisa dikatakan sangat mendukung pelaksanaan pencarian dan pertolongan terhadap korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182.
“Sekali lagi, intinya kondisi cuaca cukup mendukung pencarian korban SJ-182,” ujarnya.
Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air bernomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan diperkirakan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.
Pesawat Boeing 737-500 yang lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, pada Sabtu (9/1) pukul 14.36 WIB itu membawa 50 penumpang, termasuk tujuh anak dan tiga bayi, serta 12 kru. (antara/jpnn)