Dia mengatakan karena teman yang memindahkan motor berpostur kecil dan di tengah kerumunan massa, motor terjatuh. Bensin tumpah. “Motor diselah, tapi tak menyala. Yang ada malah jatuh, bensinnya tumpah. Lalu terbakar. Tidak jelas dibakar atau terbakar. Mungkin terbakar, ” kata Dadang.
Untuk memastikan motor itu adalah miliknya, Dadang menunjukan STNK. “Itu kan blok mesinnya Suzuki, kalau Supra kan Honda. Silahkan periksa saja, ini ada STNK nya,” kata Dadang.
Terkait dengan hal itu, Dadang mengaku tak akan menuntut ganti rugi. “Ya sudah, saya tak minta ganti rugi. Itu mah musibah,” kata Dadang.
Sebelumnya salah seorang warga, Heri Supriadi warga Dusun Karanggedang Desa Babakan Pangandaran mengaku sebagai pemilik motor yang terbakar. “Saya ini bukan peserta Musda, bukan pendemo. Saya tak tahu menahu, mengapa sepeda motor saya dibakar, ” kata Heri.
Dia mengaku hendak mengadu ke polisi untuk menuntut keadilan. “Pokoknya saya minta ganti rugi. Itu motor Supra Z 5359 TX,” kata Heri. Kala itu Heri menyampaikan keterangan tersebut kepada wartawan dan polisi.
Setelah muncul pengakuan Dadang, polisi dan wartawan kemudian berusaha mencari motor Supra Z 5359 TX milik Heri. Ternyata motor Heri ditemukan di gang samping hotel tempat pelaksanaan Musda. (bbs/tur)